Bos LPS Purbaya Yudhi Sebut Kripto Mustahil Gantikan Mata Uang Dunia

Bos LPS Purbaya Yudhi Sebut Kripto Mustahil Gantikan Mata Uang Dunia

Siti Fatimah - detikFinance
Kamis, 02 Des 2021 18:30 WIB
Ilustrasi Kripto
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan cryptocurrency atau kripto tidak akan pernah menjadi mata uang dunia. Dia menyebut di tengah naiknya kripto, tujuan itu hanya sebatas ekspektasi yang tidak akan pernah menjadi kenyataan.

"Cryptocurrency itu bitcoin utamanya itu kan janjinya adalah suatu saat akan dipakai menjadi pengganti mata uang dunia. Itu tidak akan pernah terjadi. Yang dijual teknologi blockchain-nya aja, ke arah sana. Saya tegaskan disini dia tidak akan bisa menjadi mata uang dunia," kata Purbaya kepada wartawan di Jakarta Selatan, Kamis (2/12/2021).

Kabar mengenai kripto yang digadang-gadang menjadi mata uang dunia memang sudah lama terdengar. Namun menurutnya kabar itulah yang menyebabkan harga kripto meningkat tinggi. Purbaya yang juga sebagai ekonom melihat peluang kripto menggantikan mata uang dunia hampir nol persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sekarang kenapa naik? karena orang berharap dia akan naik betulan (gantikan mata uang dunia) walaupun orang bagian bank center sudah bilang nggak mungkin dipakai dan tidak akan dipakai, kaya China bahkan sudah melarang," ujarnya.

Alasan kripto tidak akan menggantikan mata uang dunia karena ia ibaratkan dengan negara menyerahkan kekuatan pencetakan uang kepada pemilik yang tidak diketahui secara jelas.

ADVERTISEMENT

"Kenapa? Ini seperti kita, pemerintah atau negara menyerahkan kekuatan mencetak uang. Yang harus disadari adalah tidak mungkin suatu negara -kecuali negara yang jelek seperti El Savador di mana uangnya sudah tidak dipercaya- menyerahkan kekutan mencetak uang ke privat sektor yang tidak tahu siapa pemiliknya," jelasnya.

"Jadi kalau kita lihat dari teori ekonominya, dia kecil sekali untuk menjadi mata uang dunia," sambung sosok yang dekat dengan Menko Marves Luhut Pandjaitan tersebut.

Dia menjelaskan, jika kekuasaan mencetak uang diberikan kepada pemilik mata uang kripto maka negara manapun tidak akan punya kekuatan untuk memperbaiki ekonomi negaranya. Ini sama berlaku di China, Indonesia, Jepang, Korea Amerika termasuk Eropa.

"Hanya saja mainstream bank sentral belum ngomong seperti itu sekarang walaupun di belakang sudah ngomong hati-hati, hati-hati tapi mungkin sebagian ada berhubungan dengan dunia usaha juga, saya nggak tahu gimana sehingga belum mengeluarkan dengan tegas bahwa suatu saat kripto tidak pernah dipakai sebagai pengganti mata uang," ungkapnya.

Meski begitu, dia menilai, bukan berarti kripto haram sebagai aset investasi. Dia menyarankan, agar jangan menyimpan sebagian besar harta yang dimiliki ke dalam kripto.

"Tetapi bukan berarti itu haram untuk berinvestasi, boleh aja, tapi sebagai mainan lah kalau Anda mau. Tapi jangan taruh sebagian besar uang anda disana," pungkasnya.


Hide Ads