Orang Tajir Ini Berharap Kripto Tak Pernah Lahir

Orang Tajir Ini Berharap Kripto Tak Pernah Lahir

Danang Sugianto - detikFinance
Minggu, 05 Des 2021 18:59 WIB
Tajir Berkat Kripto
Foto: Orang Tajir Bicara soal Kripto (Denny Pratama/detikcom)
Jakarta -

Seorang miliarder yang juga investor kenamaan Charlie Munger hingga kini masih mempertahankan pendiriannya terhadap crypto currency. Dia menyatakan bahwa dirinya tidak menyukai kripto.

"Saya berharap mereka (kripto) tidak pernah ditemukan," kata Munger dilansir dari CNBC, Minggu (5/12/2021).

Munger juga menyatakan dukungannya terhadap China yang telah mengambil keputusan untuk melarang kripto di negaranya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, tahun ini saja minat terhadap aset digital itu semakin melonjak, dengan nilai pasar cryptocurrency telah melebihi US$ 3 triliun pada bulan November lalu. Lalu kripto yang paling tenar, bitcoin, mencapai rekor tertinggi juga di bulan itu.

Meski begitu, pernyataannya itu bukan yang pertama dilontarkan oleh wakil ketua Berkshire Hathaway yang berusia 97 tahun itu. Pada bulan Mei, selama sesi tanya jawab pada pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire, Munger mengatakan ketidaksukaannya terhadap bitcoin meningkat di tengah pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

"Tentu saja saya benci kesuksesan bitcoin. Saya tidak menyambut mata uang yang sangat berguna bagi penculik dan pemeras dan sebagainya, saya juga tidak suka hanya mengocok miliaran miliar dolar Anda kepada seseorang yang baru saja menemukan produk keuangan baru secara tiba-tiba," tuturnya.

"Saya pikir saya harus mengatakan dengan rendah hati bahwa seluruh perkembangan sialan itu menjijikkan dan bertentangan dengan kepentingan peradaban," tambah Munger.

Tentu saja, pendukung bitcoin tidak akan setuju dengan Munger. Mereka percaya bitcoin adalah aset penyimpan nilai yang dapat digunakan untuk melakukan lindung nilai terhadap inflasi. Mereka berpendapat bahwa bitcoin adalah sistem keuangan peer-to-peer yang sehat.

Tetapi Munger secara konsisten mengkritik bitcoin karena volatilitasnya yang ekstrem.

"Ini benar-benar semacam pengganti buatan untuk emas. Dan karena saya tidak pernah membeli emas, saya tidak pernah membeli bitcoin," kata Munger.

(das/dna)

Hide Ads