IMF Lagi 'Ketar-ketir' Sama Bitcoin cs, Ada Apa Gerangan?

IMF Lagi 'Ketar-ketir' Sama Bitcoin cs, Ada Apa Gerangan?

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Sabtu, 25 Des 2021 14:30 WIB
LONDON, ENGLAND - APRIL 25: In this photo illustration of the litecoin, ripple and ethereum cryptocurrency altcoins sit arranged for a photograph beside a smartphone displaying the current price chart for ethereum on April 25, 2018 in London, England. Cryptocurrency markets began to recover this month following a massive crash during the first quarter of 2018, seeing more than $550 billion wiped from the total market capitalisation. (Photo by Jack Taylor/Getty Images)
Foto: Jack Taylor/Getty Images

Standardisasi

IMF menilai pembuat kebijakan perlu mensosialisasikan kepada orang-orang risiko bermain kripto. Sebab, harga kripto dapat berfluktuasi secara liar hanya dalam satu hari perdagangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalah lainnya adalah, saat ini banyak kaum milenial yang tertarik dan terjun ke aset kripto, namun bukan menggunakan uang dingin. Banyak dari anak muda bermain kripto dengan modal pinjaman atau bahkan kartu kredit.

Data yang diterbitkan oleh FCA pada bulan Juni menunjukkan sekitar 2,3 juta orang di Inggris memegang cryptocurrency. Sebanyak 14% dari mereka menggunakan kredit untuk membelinya dan 12% dari mereka berpikir bahwa mereka akan dilindungi oleh FCA jika terjadi kesalahan. Namun FCA mengatakan tidak akan melindungi mereka.

ADVERTISEMENT

Sebuah jajak pendapat terhadap 1.000 orang dewasa Inggris berusia antara 18 dan 29 menunjukkan pada bulan Juli, 27% dari mereka menggunakan kartu kredit untuk berinvestasi dalam meme crypto dogecoin, 17% menggunakan pinjaman pelajar, dan 12% mengatakan mereka menggunakan jenis pinjaman lain.

Menurut IMF, pemerintah harus bekerja untuk memiliki aturan umum secara global, meningkatkan pengawasan lintas batas dan karena ini adalah bidang baru, mendorong standarisasi data.

"Waktu sangat penting, dan tindakan harus tegas, cepat dan terkoordinasi dengan baik secara global untuk memungkinkan manfaat mengalir tetapi, pada saat yang sama, juga mengatasi kerentanan," kata IMF Oktober lalu.


(fdl/ara)

Hide Ads