Akhir-akhir ini NFT atau Non fungible token sedang booming di kalangan masyarakat dari berbagai negara. Termasuk di Indonesia sendiri berkat seorang pemuda Indonesia, Ghozali Ghozalu, yang sukses menjual 1.000 foto selfie-nya menjadi koleksi NFT.
Item yang dijajakan merupakan koleksi foto selfienya yang diambil tiap hari sejak usia 18 hingga 22 tahun, dalam rentang tahun 2017 hingga 2021. Pemuda asal Solo itu menjual tiap fotonya dengan harga 0,001 ETH atau kisaran Rp 48 ribu. Total ada 933 foto yang ditawarkan. Tak dia duga banyak yang meminatinya.
Adapun Ghozali menjual foto dirinya di salah satu marketplace NFT internasional bernama OpenSea. Melalui marketplace ini kamu bisa membeli ataupun menjual NFT seperti Ghozali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sebenarnya, selain marketplace OpenSea, ternyata masih ada banyak marketplace lain yang juga melayani transaksi NFT loh. Bakhan saat ini sudah ada sejumlah marketplace NFT milik Indonesia dan juga dikembangkan oleh putra-putri bangsa alias made in Indonesia.
Penasaran apa saja marketplace NFT buatan asli yang dikembangkan langsung oleh orang Indonesia? Melansir dari CNBC Indonesia, berikut daftar marketplace NFT made in Indonesia:
1. Enevti
Pertama, ada marketplace Enevti yang dipimpin oleh Aldo Suhartono Putra sebagai CEO dan Bayu Wahyuadi sebagai COO. Marketplace NFT satu ini memungkinkan pengguna untuk melakukan redeem NFT yang lebih berharga dengan memberikan fungsi utilitas eksklusif untuk pemegangnya.
Seperti contohnya, pemegang NFT dapat melakukan video call eksklusif, mendapatkan hadiah eksklusif hingga mendapatkan layanan eksklusif dari kreator NFT. Dengan marketplace Enevti, penggemar bisa terhubung dengan para influencer mereka. Di mana, penggemar dapat melakukan pembayaran dengan protokol pembiayaan kreator.
2. Baliola
Marketplace NFT Baliola merupakan hasil kerja dari kepeng.io cryptocurrency yang berbasis teknologi blockchain yang menjual berbagai jenis produk seniman Bali dengan menggunakan mekanisme atau konsep NFT. Hal tersebut memang sesuai dengan namanya, Baliola.
Baliola juga berhasil diinkubasi oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Denpasar. Baliola ini merupakan salah satu pencetus cara untuk menghargai karya-karya seniman dengan mewadahi seni dan mengapresiasinya melalui NFT.
3. Paras.id
Marketplace Paras.id dibangun melalui teknologi blockchain dan menawarkan kepemilikan sejati serta kelangkaan digital. Marketplace NFT satu ini menggunakan cryptocurrency NEAR untuk media tukar antara kolektor dan pencipta atau seniman untuk mendukung transaksi lintas batas.
Paras.id berhasil dikembangkan oleh Rahmat Albariqi dan Afiq Shofy Ramadhan, di mana sepenuhnya platform NFT ini dikembangkan oleh tim Indonesia. Paras.id bisa menjadi salah satu wadah untuk para seniman menjajakan karyanya.
4. TokoMall
Masih ada lagi marketplace NFT asal Indonesia yang memiliki konsep sebagai jembatan antara dunia nyata dan dunia digital, yakni TokoMall. Marketplace NFT tersebut berperan untuk mendukung para seniman, artis, kreator dan merek lokal untuk bantu menduniakan produk mereka menggunakan NFT.
TokoMall adalah pengembangan utilitas Toko Token (TKO) yang dibentuk di atas jaringan Binance Smart Chain (BSC). Nantinya, TokoMall akan bisa merealisasikan NFT untuk menebus barang fisik melalui mitra eksklusifnya.
5. Kolektibel
Marketplace Kolektibel didesain untuk membawa NFT agar diadopsi oleh orang Indonesia secepat dan seoptimal mungkin. Marketplace NFT Kolektibel dibuat di atas jaringan publoc blockchain Vexanium untuk mencatat kepemilikan NFT.
Vexanium sendiri adalah satu-satunya public blockchain asli milik Indonesia dengan entitas legal berbentuk yayasan, yakni Yayasan Vexanium Teknologi Nusantara yang dibesut oleh Danny Baskara.
Nah selain sejumlah marketplace NFT made in Indonesia di atas, masih ada loh sejumlah marketplace NFT yang digunakan secara global.
Baca halaman berikutnya
Simak Video "Olimpiade Akhiri Kemitraan dengan Seri Mario & Sonic"
[Gambas:Video 20detik]