Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) mendesak El Salvador untuk menghapus Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Selain itu IMF menyerukan regulasi ketat terhadap dompet elektronik negara tersebut.
"Ada risiko besar yang terkait dengan penggunaan Bitcoin pada stabilitas keuangan, integritas keuangan, dan perlindungan konsumen, serta kewajiban kontinjensi fiskal," kata IMF dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNBC, Rabu (26/1/2022).
"Anggota dewan IMF mendesak pihak berwenang untuk mempersempit ruang lingkup undang-undang Bitcoin dengan menghapus status tender legal Bitcoin," tambah IMF.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IMF selanjutnya mengatakan bahwa beberapa direktur telah menyatakan keprihatinan atas risiko yang terkait dengan penerbitan obligasi yang didukung Bitcoin. IMF merujuk pada rencana presiden untuk mengumpulkan US$ 1 miliar melalui Bitcoin Bond dalam kemitraan dengan sebuah perusahaan infrastruktur aset digital, Blockstream.
"Beberapa Direktur juga menyatakan keprihatinan atas risiko yang terkait dengan penerbitan obligasi yang didukung Bitcoin," tambah IMF.
Baca juga: Ambyar! Harga Bitcoin Turun Hampir 10% |
Meski demikian, desakan IMF atas El Salvador untuk menghapus Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah nampaknya akan cukup sulit untuk dilaksanakan. Terlebih mengingat bagaimana Presiden El Salvador, Nayib Bukele sangat tergila-gila dengan mata uang kripto ini.
Bahkan hingga saat ini Bukele telah menambahkan ratusan Bitcoin ke neraca negara dalam beberapa bulan terakhir. Tidak berhenti di sana, pada Jumat (21/1) kemarin Presiden Bukele mencuit bahwa dia membeli tambahan US$ 15 juta dari Bitcoin karena anjloknya nilai pasar kripto.
Simak juga 'Penjelasan Gus Miftah soal Fatwa Haram Kripto':