ASIX sendiri menggunakan jaringan blockchain milik Binance. Caranya investor membeli koin Binance, lalu koin tersebut ditukarkan dengan ASIX token melalui PancakeSwap milik Binance.
"Memang publik di Indonesia itu bingung antara DEX sama CEX. Nah kita ini masih di DEX. Karena sejatinya blockchain itu jualan aslinya, jual beli aslinya itu di DEX. Kalau kita jaringannya di Binance maka kita di PancakeSwap. Kalau kita di jaringan Ethereum maka kita di Uniswap," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita ini boleh diperdagangkan karena masyarakat Indonesia itu nge-fans sama ASIX token, nge-fans sama Mas Anang, nge-fans sama Bunda Ashanty dan sekeluarga itu beli satu Binance atau BNB. Lalu BNB-nya dipakai untuk beli ASIX Token. Jadi saya merasa bahwa pemberitaan di medsos itu harus diluruskan," tambah Basyar.
Basyar menegaskan bahwa saat ini pengembang ASIX token dalam proses pendaftaran ke Bappebti. Pihaknya juga sudah mengajukan surat audiensi dengan Bappebti.
"Karena kita mendukung pemerintah, men-support pemerintah untuk kripto itu bisa berkembang sebagai crypto aset supaya Bappebti juga bagus dalam regulasinya," tutupnya.
Simak Video "Gokil! Kevin Aprilio Beli Token ASIX Senilai Rp 100 Juta"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)