Di sisi lain, menurutnya Bappebti sebagai lembaga pengawas aset berjangka harusnya lebih ketat melakukan pengawasan dan edukasi soal investasi aset kripto di masyarakat.
"Di sisi yang lain ada kesalahan dari Bappebti juga bagaimana kripto yang belum terdaftar sudah bisa kumpulkan dana dari masyarakat. Kan nggak ada kliringnya itu, kemudian belum tentu lolos uji keamanan juga," kata Bhima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media sosial diwarnai dengan keluhan investor ASIX yang mulai teriak-teriak merugi. Berbagai tangkapan layar grup-grup investasi Telegram disebar warganet di Twitter dan Facebook.
Di dalam tangkapan layar itu banyak investor ASIX yang mempertanyakan kerugian investasinya. Salah satu investor menulis dia menginvestasikan Rp 25 juta kini hanya bersisa Rp 12 juta pada token ASIX. Dia pun menyebut-nyebut nama Anang pada keluhannya di grup Telegram dan meminta uangnya dikembalikan.
"Halo tolong pak Anang saya beli Rp 25 juta sekarang tinggal Rp 12 juta. Tolong kembalikan uang saya, karena sebentar lagi puasa," tulis keluhan pada tangkapan layar grup Telegram yang banyak disebar warganet.
Nampaknya ada juga yang investor yang belum mengerti investasi kripto dan mulai membeli ASIX. Ketika harga ASIX terjun dan anjlok langsung kebingungan. Bahkan bertanya-tanya apakah ada yang error.
"Kok aku kemarin beli Rp 23 juta, uang aku sekarang jadi berkurang? Lagi error apa kenapa ya kalau boleh tahu," kata orang itu.
(hal/ara)