Token ASIX milik Anang Hermansyah memiliki 3 proyek yang menjadi pengembangan bisnisnya. Salah satunya ada game bergenre play to earn (P2E).
Game yang akan dikembangkan merupakan permainan asli Indonesia. Ada beberapa permainan yang disiapkan secara digital. Salah satunya congklak yang diungkap Anang persiapannya sudah 90%.
"Kalau ngomong game congklak, gim yang papua, game bakal gami layang layang. Itu sudah hampir jadi, aku bilang sudah 90%. Malah mungkin kita enggak boleh keluarkan semua karena itu bagian dari strategi yang kita lakukan," tuturnya saat dihubungi detikcom, Minggu (13/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi nanti yang pertama di bulan maret pasti congklak dulu, karena itu sudah kadung diumumkan di dunia internasional juga sampai ke Jepang, ke China ke Eropa sudah kita promosikan dan itu mendapatkan respon positif jadi congklak yang kita keluarkan pertama," tambahnya.
Anang menjelaskan, nantinya game congklak tersebut akan diluncurkan bersamaan dengan marketplace NFT. Sebab berbagai ornamen atau pelengkap game tersebut akan dijual di marketplace NFT tersebut. Mulai dari corak dan bentuk congklaknya hingga jenis batu yang dipakai.
"Karena congklak tersebut segala isinya, segala ornamennya itu hanya bisa dibeli melalui pasar NFT ini gitu. Jadi pada saat mau congklaknya yang bercorak batik, warnah merah, warna hijau, ada gambarnya siapa, dibikin oleh artis mana, oleh tokoh siapa. Kita bikin tutorialnya membuat warna di congklak, sialhkan setelah itu dia jual ke marketplace NFT kita. Itu sebuah karya," terangnya.
Marketplace NFT sendiri merupakan proyek kedua dari token ASIX. Salah satu mimpi Anang adalah bisa mewadahi musisi dan artis tanah air untuk menjual hasil karyanya di pasar NFT.
Baca juga: ASIX Akan Melantai di Indodax |
Sebelum meluncurkan game-game P2E nusantaranya itu, Anang mengaku juga berdiskusi dengan Bareskrim Polri dan pengembang game lainnya. Sebab dia berharap agar game-gamenya itu tidak dijadikan sebagai wadah untuk berjudi.
"Ini aku lagi riset, aku mencegah preventif sedemikian awal supaya tidak bisa dipakai untuk tujuan judi. Kita pelajari apa yang sudha kita bikin. Coba kita bicara dengan teman-teman yang sudah pengalaman, dengan teman-teman dari Bareskrim untuk tanya, ini kalau mencegah supaya tidak dijadikan judi bagaimana, kan harus dicegah dari awal. Bahwa pintu-pintunya ditutup dulu," terangnya.
"Karena memang play to earn mengundang pikiran seperti itu (judi). Ini semua base on token kita. karena token kita biar roling, agar terjadi transaksi setiap harinya," tutup Anang.
(das/dna)