Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menekankan sebelum berinvestasi di instrumen apapun itu harus dipahami prinsip bahwa semakin besar potensi keuntungan, maka semakin besar pula kandungan risikonya, begitu juga sebaliknya.
"Prinsipnya itu high gain high risk, low gain low risk, no gain ya no risk, Jadi simpan prinsip itu baik-baik," tuturnya saat dihubungi detikcom, Minggu (13/2/2022).
Lalu jika sudah paham bahwa investasi pasti ada risikonya, maka uang yang digunakan untuk berinvestasi harus berupa uang dingin, atau uang yang bukan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sebab ada potensi uang yang digunakan untuk berinvestasi akan berkurang nilainya atau malah yang terburuk akan hilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian yang terpenting adalah pelajari dulu instrumen investasi yang hendak dipilih. Menurut Ariston, aset kripto adalah instrumen investasi yang memiliki volatilitas paling tinggi. Sehingga seharusnya mereka yang berinvestasi di kripto sudah paham bahwa risikonya juga besar.
Meski begitu Ariston tak sependapat dengan pandangan bahwa emak-emak tak cocok berinvestasi di kripto, sebab investasi tidak dibatasi dengan gender. Apalagi sudah terbukti di pasar saham dan pasar uang jumlah investor wanita semakin bertambah.
"Enggak lah, investasi bukan masalah gender, bukan masalah pola, semua bisa masuk ke investasi apa aja. Sekarang banyak tuh investor di saham juga banyak yang perempuan, di forex juga banyak. Jadi siapa aja bisa masuk yang penting memahami dulu, mempelajari juga di awal," tuturnya.
Emak-emak maupun investor newbie menurut Ariston harus membekali dirinya terlebih dahulu sebelum masuk ke instrumen investasi termasuk kripto. Dia mengimbau agar mempelajari dulu karakter dari aset kripto yang memiliki volatilitas harga sangat tinggi.
Jika sudah mempelajari kripto, maka investor bisa mencocokan dengan karakter dirinya sendiri. Jika berkarakter berani mengambil risiko besar maka seharusnya volatilitas harga aset kripto bisa diterima dengan baik.
Ariston juga menilai, instrumen investasi dengan karakter risiko yang besar belum tentu tidak cocok dengan investor pemula. Sebab bisa jadi investor pemula memang memiliki karakter yang berani mengambil risiko besar dengan harapan bisa mendapatkan return yang besar pula.
(das/dna)