Bamsoet Jadi Bagian dari Leslar Metaverse, Dibuatkan Avatar Khusus

Bamsoet Jadi Bagian dari Leslar Metaverse, Dibuatkan Avatar Khusus

Erika Dyah Fitriani - detikFinance
Kamis, 03 Mar 2022 11:40 WIB
Lesti Kejora-Rizky Billar bertemu dengan Bamsoet.
Foto: dok. MPR RI
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bertemu dengan pasangan selebritis muda Lesti Kejora dan Rizky Billar. Dalam pertemuan ini, Bamsoet mengapresiasi langkah Lesti-Billar yang terjun ke dunia ekonomi digital Metaverse sebagai Co-Founder Leslar Metaverse.

Dengan adanya metaverse ini, kata Bamsoet, semua orang bisa menjadi Leslarian berupa avatar di dunia Leslar Metaverse. Bahkan, Bamsoet telah dibuatkan satu avatar khusus sebagai pemimpin tertinggi dalam kehidupan baru di Leslar Metaverse.

"LESLARIAN merupakan penduduk dari LESLAR Metaverse yang berjumlah sekitar 8.888 avatar, serta memiliki karakter yang sangat futuristik. Sebagai LESLARIAN, kita dapat berkompetisi dan menikmati kehidupan lain di dunia maya serta melakukan apapun di sana. Termasuk membeli berbagai aset digital di dunia seperti NFT dan lain-lain," kata Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (3/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun alat pembayaran di Leslar Metaverse tak seperti di berbagai belahan dunia yang telah memakai alat bayar Kripto, seperti Litirium, Bitcoin, USDT dan banyak lagi.

"Di Leslarian Metaverse kita akan ciptakan buatan dalam negeri untuk menembus pasar transaksi dunia yang disebut $LESLAR," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Bamsoet menjelaskan pada tahap awal pengembangan Leslar Metaverse, tim sudah melakukan whitelist $LESLAR yang dibuka sejak 27 Februari-3 Maret 2022. Hingga saat ini sudah ada 45 ribu peserta yang mengantre.

Jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah seiring waktu pre-sale yang semakin dekat pada Jumat, 4 Maret 2022 Pukul 20.00 di PancakeSwap, pertukaran terdesentralisasi atau decentralized exchange (DEX) yang dibangun di atas kontrak pintar (smart contract) otomatis yang digunakan di Binance Smart Chain.

"Ke depannya, $LESLAR maupun berbagai aset kripto yang dikembangkan para pelaku ekonomi digital termasuk UMKM, harus bisa diperdagangkan di Indonesia sekaligus memakai exchanger dalam negeri. Sehingga perputaran uangnya terjadi di dalam negeri, tidak terus menerus dinikmati asing," terang Bamsoet.

"Karenanya kita mendukung pemerintah melalui Bappebti menyusun peraturan mengenai Initial Coin Offering (ICO) atau Initial Token Sales (ITS). Sekaligus menertibkan exchanger yang memperdagangkan aset kripto di luar 229 yang sudah mendapatkan izin," imbuhnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bamsoet menerangkan bahwa dalam laporan East Ventures Digital Competitiveness Index 2021, Google memproyeksikan pada tahun 2025 mendatang, kontribusi ekonomi digital pada perekonomian Indonesia akan mencapai US$ 124 miliar. Salah satunya sudah terlihat dari transaksi e-commerce Indonesia yang tahun lalu tercatat Bank Indonesia telah mencapai Rp 401 triliun.

"Sementara dari perdagangan aset kripto, nilai transaksinya sudah menembus Rp 859,4 triliun. Potensi penerimaan negara melalui pajak yang didapatkan akan sangat besar sekali. Tidak heran jika Presiden Joko Widodo di berbagai kesempatan, seperti dalam Rapim TNI-Polri maupun peresmian Sea Labs Indonesia, menekankan pentingnya kita menguasai artificial intelligence, cloud computing, digital design, hingga blockchain," ungkapnya.

Bamsoet mengatakan Jokowi juga sudah meminta para ahli artificial intelligence, cloud computing, digital design, hingga blockchain dari Indonesia yang saat ini berada di luar negeri untuk pulang ke Indonesia.

"Membangun ekosistem ekonomi digital Indonesia agar semakin kuat. Jangan sampai besarnya potensi ekonomi digital tersebut justru dinikmati asing," pungkas Bamsoet.

Sebagai informasi, pertemuan antara Bamsoet dan Lesti-Billar juga turut dihadiri oleh Jajaran Leslar Metaverse antara lain, CEO Reza Wiratama dan Chairman Rudy Salim.


Hide Ads