Mirip Banget Sama Judi, Masih Mau Trading di Binomo Cs?

Terpopuler Sepekan

Mirip Banget Sama Judi, Masih Mau Trading di Binomo Cs?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 19 Mar 2022 14:45 WIB
binomo
Foto: Angga Aliya ZRF/detikcom
Jakarta -

Sederet platform investasi bodong trading dengan konsep binary option sudah banyak menelan korban di Indonesia. Padahal, platform macam Binomo, Quotex, Octa FX dan lain sebagainya sudah beberapa tahun lalu dicap sebagai aktivitas trading ilegal oleh pemerintah.

Tapi entah kenapa di Indonesia masih saja ada yang terjerumus bahkan mungkin jumlahnya semakin banyak. Kini mulai banyak korban platform binary option buka suara karena sudah mengalami kerugian yang besar. Mereka menyeret para afiliator binary option seperti Indra Kenz dan Doni Salmanan ke jalur hukum.

Kalau bicara sistemnya, trading binary option memang benar-benar mirip judi dan mengerikan. Pantas saja sudah mulai banyak korban yang berteriak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Youtuber Felicia Putri Tjiasaka menjelaskan bagaimana cara kerja binary option yang mengerikan. Pertama binary option sendiri dapat diartikan sebagai aktivitas menebak di antara dua pilihan. Di ambil dari kata bi dalam binary yang artinya dua dan option yang artinya adalah pilihan.

"Apa yang ditebak? Harga. Harga apa? Banyak, ada emas forex, saham sampai kripto," terangnya dikutip dari akun media sosialnya, Minggu (13/3/2022).

ADVERTISEMENT

Kedua, lanjut Felicia, binary option bukanlah market yang sesungguhnya. Trader yang membeli emas, forex, saham dan kripto melalui binary option sama sekali tidak memiliki aset-aset tersebut.

Si pemilik binary option, atau disebut sebagai bandar hanya membuat market OTC. Artinya mereka hanya mengambil data dan harga dari real market aset-aset tersebut.

"Nah market otc ini sebenarnya nggak salah, tapi pertanyaannya adalah apakah mereka fair dan mengambil data yang real dari market? Tidak ada yang tahu," tambahnya.

Ketiga, Felicia kemudian menjelaskan mengenai mekanismenya. Dalam binary option si trader akan diminta untuk menebak harga aset dalam waktu 5 menit ke depan.

Misalnya Bitcoin, ditebak apakah harganya akan naik atau turun dalam waktu 5 menit ke depan dengan taruhan Rp 1 juta. Kalau benar naik, maka trader akan mendapatkan keuntungan 80% dari besaran taruhan tersebut atau Rp 800 ribu.

Namun jika salah, maka semua uang yang dipertaruhkan akan hilang 100%. Uang itu ditarik oleh bandar si pemilik binary option.

"Makanya binary option ini juga dikenal sebagai cash or nothing. Di sini kita bisa lihat risk reward ratio-nya itu nggak sebanding. Kalau menang dapat 80% kalau kalah hilang 100%. Bahkan semakin banyak kita untung semakin tinggi juga fee platform-nya," tambahnya.

Hal yang menarik lagi adalah, dalam binary option ada teknik yang sangat khas yang bernama teknik kompensasi. Teknik ini mengharuskan trader untuk meningkatkan modal taruhannya 2,5 kali lipat lebih tinggi jika kalah di pertaruhan pertama.

"Misal kita bertaruh Rp 1 juta, terus kalah, next kita akan bertaruh Rp 2,5 juta. Kalau kalah lagi next kita akan bertaruh Rp 6,25 juta dengan harapan kita bisa kembalikan semua modal kita yang hilang, which is bullshit," tegasnya.

Teknik itu menurut Felicia sangat menjebak. Sebab ujungnya banyak trader yang justru kehilangan semua modalnya, alih-alih berharap modal yang hilang bisa kembali. Sebab bandar memiliki motif untuk merugikan trader karena dia mendapatkan keuntungan dari kekalahan trader.

"Ini market yang dibikin oleh si market makernya itu, yang untungnya dari kerugian orang lain. Jadi mereka punya motif yang sangat besar untuk membuat orang rugi. Karena ini bukan real market ini market yang dibikin sama," terangnya.

Dari penjelasan itu, tentu sangat familiar dengan judi. Bahkan binary option ini mungkin jauh lebih berbahaya dari judi, karena si bandar bisa mengatur sesuka hati hasil dari tebakan si trader.


Hide Ads