Afiliator Hobi Flexing di Medsos, Satgas: Itu Marketing Terselubung

Afiliator Hobi Flexing di Medsos, Satgas: Itu Marketing Terselubung

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 19 Mar 2022 13:00 WIB
Kepala Satgas Waspada Investasi, Tongam L Tobing
Foto: Kepala Satgas Waspada Investasi, Tongam L Tobing /Foto: Angling Adhitya
Jakarta -

Beberapa waktu terakhir ramai diberitakan orang yang disebut crazy rich terlibat dengan kasus investasi bodong atau judi online.

Misalnya Indra Kenz dan Doni Salmanan. Keduanya kerap kali melakukan flexing alias memamerkan harta atau kekayaan dengan harapan menarik simpati atau minat.

"Kami menganggap flexing yang dilakukan oleh afiliator merupakan bentuk marketing terselubung. Di mana masyarakat yang melihat atau menonton tertarik untuk mencari tahu sumber pendapatannya sehingga mau ikut kegiatan binary option dengan kode afiliasinya," kata Tongam kepada detikcom, Sabtu (19/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan masyarakat diminta untuk tidak tergiur dengan perilaku flexing ini.

"Pada prinsipnya trading itu bisa untung dan bisa rugi, sehingga tidak ada keuntungan pasti," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Tongam mengatakan jika masyarakat ingin berinvestasi maka harus memeriksa legalitas lembaga dan produk.

"Cek apakah sudah sesuai dengan izin usaha yang dimiliki, karena bisa jadi hanya mendompleng izin yang dimiliki padahal kegiatan atau produknya yang dilakukan tidak sesuai dengan izinnya," jelasnya.

Kemudian Logis, artinya pahami proses bisnis yang ditawarkan, apakah masuk akal, sesuai dengan kewajaran penawaran imbal hasil yang ditawarkan.

"Apabila perusahaan menjanjikan imbal hasil tetap (fix income), dalam jumlah yang tidak wajar, tanpa risiko, dan menawarkan bonus dari perekrutan anggota maka patut dicurigai," jelasnya.

(kil/eds)

Hide Ads