Bappebti Disemprot DPR Gara-gara Kasus Indra Kenz-Doni Salmanan!

Bappebti Disemprot DPR Gara-gara Kasus Indra Kenz-Doni Salmanan!

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 24 Mar 2022 13:40 WIB
Anggota DPR Mufti Anam mengusulkan PPKM Darurat di Jawa-Bali tidak diperpanjang. Meski demikian, ia memberi sejumlah catatan yang harus diperhatikan dalam penanganan pandemi COVID-19 saat ini, agar tidak semakin memburuk.
Anggota DPR Mufti Anam (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menjadi sasaran kekesalan Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam gegara kasus Indra Kenz dan Doni Salmanan. Bappebti dinilai lambat dalam mengantisipasi sehingga aksi dua afiliator tersebut menelan banyak korban.

Hal itu disampaikan langsung kepada Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI.

"Saya pengin tanya selama ini sebelum kasus Indra Kenz kemudian Doni Salmanan, Bapak ke mana ya? kita nggak pernah tuh lihat sampeyan untuk melakukan mitigasi-mitigasi atas komoditas berjangka ini," kata Mufti Kamis (24/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wisnu langsung menjawab bahwa pihaknya telah melakukan mitigasi sejak tahun 2019, di mana pihaknya telah menutup website-website Binomo sejak tahun 2019.

"Tapi kenapa nggak dipanggil dari dulu Indra Kenz kemudian Doni Salmanan? baru bulan Februari yang kami lihat," tanya Mufti.

ADVERTISEMENT

Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan Bappebti Aldison menjelaskan bahwa sebelum ditangani oleh kepolisian, pihaknya sudah lebih dulu memanggil Indra Kenz.

"Mohon izin menyampaikan bahwa untuk Indra Kenz sebelum ditangani oleh kepolisian itu kami di Bappebti sudah terlebih dahulu melakukan pemanggilan pada bulan Januari tahun 2022," sebut Aldison.

"Kan baru (dipanggil) berarti, Pak," timpal Mufti.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Simak Video: Penampakan Rumah Lama Indra Kenz yang Kini Terbengkalai

[Gambas:Video 20detik]



Mufti juga mempertanyakan kenapa sampai tahun 2022 ini Binomo masih tetap eksis padahal sudah diblokir sejak 2019. Wisnu menjelaskan hal itu lantaran Binomo berganti nama setelah diblokir.

"Harusnya dikejar dong sampai mana titiknya harus dikejar terus biar tidak semakin banyak korban," jelas Mufti.

Mufti pun membeberkan pengalaman tak menyenangkan yang dia alami kepada Bappebti, di mana pesan WhatsApp (WA) yang dia kirim ke Wisnu sejak Desember 2020 tak direspons hingga sekarang. Padahal pesan yang dia kirim merupakan hal penting.

"Saya ke Bapak, WA bukan urusan pribadi, tidak Pak, urusan konstituen kami. Coba Bapak cek tahun berapa saya WA? 18 Desember 2020. Sampai hari ini bulan Maret tahun 2022 Bapak tidak balas juga WA saya. Dan sampeyan tahu sampai hari ini urusannya tidak tuntas," jelasnya.

Dia mempertanyakan mitigasi yang dilakukan Bappebti untuk melindungi masyarakat dari keberadaan Binomo cs. Sebab, sampai hari ini korbannya sudah jutaan orang.

"Bahkan Bapak tahu nggak korban dari binomo dan sebagainya ini? ada pedagang di tempat kami, pedagang gorengan dia sampai jual gerobaknya untuk bagaimana biar bisa berinvestasi di tempat itu, yang sekarang dinikmati oleh yang namanya Indra Kenz kemudian Doni Salmanan dan sebagainya," tutur Mufti.

"Nggak main-main, pedagang gorengan Rp 30 juta habis yang dimakan oleh kawan-kawan yang namanya Indra Kenz sama Doni Salmanan, belum lagi yang lainnya," tambahnya.


Hide Ads