Bappebti Disemprot DPR Gara-gara Kasus Indra Kenz-Doni Salmanan!

Bappebti Disemprot DPR Gara-gara Kasus Indra Kenz-Doni Salmanan!

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 24 Mar 2022 13:40 WIB
Anggota DPR Mufti Anam mengusulkan PPKM Darurat di Jawa-Bali tidak diperpanjang. Meski demikian, ia memberi sejumlah catatan yang harus diperhatikan dalam penanganan pandemi COVID-19 saat ini, agar tidak semakin memburuk.
Anggota DPR Mufti Anam (Foto: Istimewa)

Mufti juga mempertanyakan kenapa sampai tahun 2022 ini Binomo masih tetap eksis padahal sudah diblokir sejak 2019. Wisnu menjelaskan hal itu lantaran Binomo berganti nama setelah diblokir.

"Harusnya dikejar dong sampai mana titiknya harus dikejar terus biar tidak semakin banyak korban," jelas Mufti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mufti pun membeberkan pengalaman tak menyenangkan yang dia alami kepada Bappebti, di mana pesan WhatsApp (WA) yang dia kirim ke Wisnu sejak Desember 2020 tak direspons hingga sekarang. Padahal pesan yang dia kirim merupakan hal penting.

"Saya ke Bapak, WA bukan urusan pribadi, tidak Pak, urusan konstituen kami. Coba Bapak cek tahun berapa saya WA? 18 Desember 2020. Sampai hari ini bulan Maret tahun 2022 Bapak tidak balas juga WA saya. Dan sampeyan tahu sampai hari ini urusannya tidak tuntas," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dia mempertanyakan mitigasi yang dilakukan Bappebti untuk melindungi masyarakat dari keberadaan Binomo cs. Sebab, sampai hari ini korbannya sudah jutaan orang.

"Bahkan Bapak tahu nggak korban dari binomo dan sebagainya ini? ada pedagang di tempat kami, pedagang gorengan dia sampai jual gerobaknya untuk bagaimana biar bisa berinvestasi di tempat itu, yang sekarang dinikmati oleh yang namanya Indra Kenz kemudian Doni Salmanan dan sebagainya," tutur Mufti.

"Nggak main-main, pedagang gorengan Rp 30 juta habis yang dimakan oleh kawan-kawan yang namanya Indra Kenz sama Doni Salmanan, belum lagi yang lainnya," tambahnya.


(toy/dna)

Hide Ads