GoTo Group menyatakan telah menjual mayoritas sahamnya di e-wallet Filipina, Coins.ph. Hal itu menjadi sinyal upaya merebut pasar Filipina berakhir.
Dikutip dari Reuters, Senin (4/4/2022), platform transportasi online Gojek yang tahun lalu bergabung dengan Tokopedia, telah mengakuisisi saham perusahaan itu pada 2019 karena berencana ekspansi ke Filipina. Tapi, rencana itu terhenti karena pada tahun yang sama regulator tidak memberikan lisensi ride-hailing.
"Fokus kami pada operasi internasional tetap ada," kata juru bicara GoTo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berkomitmen untuk pasar inti kami di Indonesia serta pendalaman investasi kami di Vietnam dan Singapura," tambahnya.
Di sisi lain, GoTo mengatakan pekan lalu, pihaknya berencana untuk mengumpulkan US$ 1,1 miliar dalam penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Dalam catatan detikcom 2019 lalu, Badan regulator transportasi Filipina (Land Transportation Franchising and Regulatory Board/LTFRB) menolak permohonan izin Gojek untuk meluncurkan layanan di Filipina. Penolakan tersebut salah satunya terkait dengan aturan kepemilikan saham asing di mana, kepemilikan asing untuk transportasi dibatasi maksimal 40%.
Menanggapi penolakan tersebut, Chief Public Policy and Government Relations Gojek, Shinto Nugroho kala itu mengatakan, pihak Gojek akan terus berdialog dengan pemerintah Filipina agar bisa beroperasi.
"Jadi yang bisa saya sampaikan di sini adalah bahwa coversation terus jalan, biasalah, nggak segala sesuatunya selesai langsung. Dan ini merupakan hal yang sangat bagus juga, karena artinya secara prinsip pemerintah Filipina mendukung kok kehadiran Gojek. Kan menolaknya karena persyaratan administratif jadi kita terus berdialog pemerintah Filipina," kata dia di JIExpo Kemayoran Jakarta, Sabtu (12/1/2019).
(acd/das)