Masalah besar aset kripto selama ini adalah volatilitas harga yang sangat ekstrim. Dalam waktu yang sangat singkat sebuah aset kripto bisa menanjak, di sisi lain bisa anjlok sedalam-dalamnya.
Namun nyatanya, salah satu sub-kategori aset kripto dirancang untuk mempertahankan nilainya secara konstan. Hal itu adalah Stablecoin.
Ketika harga aset kripto anjlok minggu ini, Stablecoin bagai terisolasi dari kekacauan. Namun, anjloknya nilai TerraUSD, salah satu jenis Stablecoin terbesar keempat di dunia telah menarik perhatian di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu apa sebenarnya Stablecoin? Berikut ini penjelasannya dilansir dari Reuters, Jumat (13/5/2022).
Apa Itu Stablecoin?
Stablecoin adalah salah satu jenis aset kripto yang dirancang untuk dilindungi dari volatilitas harga liar yang terjadi. Volatilitas harga dinilai dapat mempersulit penggunaan aset digital untuk pembayaran atau sebagai aset penyimpan nilai.
Selama ini, Stablecoin dibuat untuk mempertahankan nilai tukarnya secara konstan dengan mata uang yang ada. Misalnya melalui patokan Dolar AS 1:1. Artinya, satu Stablecoin harganya setara dengan 1 Dolar Amerika Serikat.
Mengapa Stablecoin Penting?
Stablecoin memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$ 170 miliar saat ini. Hal itu menjadikannya sebagai bagian yang relatif kecil dari keseluruhan pasar aset kripto dunia. Saat ini saja nilai keseluruhan pasar aset kripto dunia sekitar US$ 1,2 triliun menurut data CoinMarketCap.
Tapi mereka telah melonjak popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir. Stablecoin terbesar, Tether, memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$ 80 miliar, setelah melonjak dari hanya US$ 4,1 miliar pada awal tahun 2020. Stablecoin nomor 2, USD Coin, memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 49 miliar menurut data CoinMarketCap.
Sementara data tentang penggunaan spesifik Stablecoin sulit didapat, mereka memainkan peran penting bagi pedagang kripto. Hal ini memungkinkan mereka untuk melakukan lindung nilai terhadap lonjakan harga Bitcoin dkk atau untuk menyimpan uang tunai tanpa mentransfernya kembali ke mata uang fiat.
Joseph Edwards, kepala strategi keuangan di perusahaan kripto Solrise mengatakan sejak 2018 Stablecoin semakin banyak digunakan dalam perdagangan internasional. Kebanyakan aset yang satu ini digunakan sebagai cara untuk menghindari kontrol modal.
Menurut Edwards, Stablecoin Tether khususnya seringkali digunakan untuk perdagangan di dalam dan sekitar China dan Amerika Selatan.