Perluas Pengguna Fintech dengan Identity & Income Verification

ADVERTISEMENT

Perluas Pengguna Fintech dengan Identity & Income Verification

Sponsored - detikFinance
Selasa, 24 Mei 2022 15:25 WIB
Ilustrasi e-KYC
Foto: Freepik
Jakarta -

Perkembangan finansial teknologi (fintech) baik dari sisi perusahaan maupun transaksi dalam satu dekade ini terbilang sangat pesat. Di Indonesia, terbilang 352 perusahaan fintech yang terdaftar pada Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH). Angka itu juga diiringi dengan masifnya pengguna fintech di Indonesia.

Menurut Laporan State of Finance App Marketing AppsFlyer 2021, Indonesia menempati urutan ketiga pengguna fintech terbanyak di dunia. Namun, data dari AFTECH di tahun yang sama menunjukan 59% pengguna fintech di Indonesia berpendapatan menengah bawah.

Data Pengguna FintechData Pengguna Fintech Foto: Katadata

Kesenjangan pendapatan tersebut acapkali menimbulkan keterbatasan bagi sebagian orang untuk menjangkau layanan keuangan yang lebih baik. Oleh karena itu, sebagai penyedia Open Finance yang mengedepankan misi membangun inklusi keuangan di Asia Tenggara khususnya di Indonesia, Finantier menghadirkan berbagai produk untuk menjembatani kesenjangan masyarakat dalam mengakses layanan keuangan. Salah satu produk yang ditawarkan yakni Verification yang di dalamnya menyediakan fitur electronic know-your-customer (e-KYC).

Verification Finantier Permudah Fintech Identifikasi Pengguna

Dalam bisnis teknologi finansial (fintech), terdapat urgensi untuk menerapkan sistem verifikasi calon pengguna sebelum mereka benar-benar onboarding ke dalam aplikasi dan melakukan transaksi. Sederhananya, proses ini berbentuk 'human verification' melakukan untuk memastikan serangkaian hal, seperti apakah mereka benar-benar pengguna yang valid; apakah informasi yang dimasukkan benar; serta apakah identitas yang disetorkan sudah sesuai.

Produk Verification Finantier menghadirkan kapabilitas verifikasi instan melalui proses eKYC. Terhubung dengan basis data di regulator, layanan ini menjamin akurasi data dan informasi yang diperbarui secara real-time.

Sebelumnya, metode KYC konvensional mencakup formulir multi-halaman, di mana individu diharuskan untuk mengisi detail pribadi secara manual mulai dari riwayat pendapatan mereka hingga aset dan kewajiban, tergantung pada tingkat pemeriksaan yang diperlukan. Selama bertahun-tahun, KYC telah berevolusi menjadi eKYC, dengan 'e' menunjukkan pergeseran ke metode identifikasi elektronik.

Metode identifikasi digital saat ini termasuk memverifikasi dokumen identitas pribadi (misalnya KTP, paspor) dan menggunakan alat verifikasi digital untuk memeriksa apakah itu asli. Kini, bank dan lembaga keuangan tertentu melangkah lebih jauh dan melakukan verifikasi biometrik yang melibatkan sidik jari atau pengenalan wajah.

eKYC Dapat Menjangkau Kategori Pelanggan Unbanked

Di Indonesia, 140 juta orang (atau setengah dari total populasi) tidak memiliki bank (unbanked). Karena mereka tidak memiliki rekening bank yang ada dan identitas keuangan offline, sulit bagi bank dan lembaga keuangan untuk melakukan proses KYC yang diperlukan. Akibatnya, kalangan unbanked ini kerap menemukan kesulitan untuk mendapatkan layanan keuangan yang dapat meningkatkan ekonomi mereka.

Padahal, Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna internet tertinggi di dunia. Penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7 persen dan jumlah koneksi seluler di Indonesia setara dengan 125,6 persen dari total populasi.

Finantier memanfaatkan ini dan membantu lebih banyak orang Indonesia agar dapat mengakses layanan keuangan dengan API eKYC di produk Verification. API dapat menghubungkan ke berbagai mitra termasuk platform digital dan telco. Melalui fiturnya, Finantier menyediakan cakupan data yang paling mendalam bagi perusahaan untuk menangani proses eKYC mereka.

Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih beragam terhadap agregasi data, Finantier memungkinkan perusahaan untuk menilai dan memverifikasi identitas pelanggan secara lebih akurat. Hal ini tentu akan mereduksi tingkat penipuan serta mempermudah pemerataan inklusi keuangan untuk lebih dari 140 juta orang Indonesia.

Sebagai informasi, Finantier adalah pengembang layanan Open Finance terkemuka di Asia Tenggara. Lewat inovasi teknologinya, Finantier menyajikan serangkaian produk teknologi yang dapat dimanfaatkan industri finansial menciptakan pengalaman produk fintech yang mengagumkan bagi para pelanggannya. Terdapat 4 lini produk utamanya, meliputi Verification, Credit Scoring, Account Aggregation, dan Recurring Payment yang dapat diterapkan ke berbagai macam use case sistem keuangan. Informasi lebih lanjut kunjungi https://finantier.co/.

(Content Promotion/Finantier)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT