Selain itu, yang tak kalah penting adalah dibuatnya regulasi.
"Ketiga tentu regulasi yang dibutuhkan. Tentu memperhatikan tumbuh kembang ekonomi termasuk tata kelola data manajemen, tapi di sisi lain kita harus memperhatikan kedaulatan. Juga mutual benefit. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi pasar. Kita juga harus bersama-sama mengisi perekonomian digital kita," katanya.
Mengenai WIR, Direktur Overseas Development Wir Group Yasha Chatab mengatakan, WIR adalah salah satu pelopor perusahaan berbasis augmented reality (AR) di Asia Tenggara. WIR, katanya, sudah menjadi klien untuk puluhan industri mancanegara dengan mengkombinasikan teknologi imersif seperti Virtual Reality (VR) & Artificial Intelligence (AI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam inovasi terbesarnya yang dinamakan Metaverse Indonesia, WIR Group menyajikan pengalaman dunia Metaverse dengan mengedepankan unsur unsur kearifan lokal budaya Indonesia," kata Yasha.
"WIR Group sebagai salah satu perusahaan teknologi perangkat lunak metaverse asal Indonesia rencananya akan memperkenalkan prototipe metaverse Indonesia pada November 2022 nanti," imbuhnya.
Yasha mengatakan, WIR bukanlah perusahaan baru, melainkan sudah ada sejak 2009. Sejak saat itu, WIR Group telah menyelesaikan ribuan proyek dan melayani lebih dari 20 negara termasuk di antaranya Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Nigeria, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar & banyak lainnya.
(zlf/dna)