Minat masyarakat untuk berinvestasi kian hari terus mengalami peningkatan. Apalagi data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pertumbuhan realisasi investasi selama empat tahun terakhir menunjukkan tren yang cukup positif.
Sayangnya, fenomena positif ini juga banyak dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk menjerumuskan para investor agar menanamkan modal mereka di instrumen investasi yang tidak tepat. Imbasnya, bukan keuntungan yang didapatkan, para investor terutama yang masih pemula, justru berisiko mengalami kerugian. Untuk menghindari kerugian dan melindungi diri dari rayuan investasi bodong simak informasi berikut yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Hindari FOMO
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istilah FOMO atau Fear Of Missing Out merupakan kata yang tak asing lagi di telinga anak muda. Istilah ini menunjukkan seseorang yang kerap merasa cemas atau takut tertinggal jika ketinggalan kabar terbaru, atau tidak mengikuti tren yang sedang hits termasuk tren berinvestasi.
Sayangnya, FOMO yang tak diikuti dengan persiapan yang cermat justru bisa menjerumuskan kamu pada kerugian. Sebab, kamu berisiko mudah tergoda rayuan investasi bodong atau janji palsu dari penipu yang menjamin dirimu akan mendapat untung melimpah. Meski investasi harus dilakukan segera, bukan berarti kamu perlu ikut-ikutan tanpa memikirkannya dengan matang.
2. Cek Regulasi
Investasi bodong biasanya dikeluarkan oleh perusahaan yang tidak jelas rekam jejaknya, atau tidak memiliki kredibilitas dalam mengelola dana investasi. Umumnya perusahaan ini tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga tidak dijamin regulasi yang sesuai.
Jangan lupa perhatikan aspek legalitas dari produk investasi yang ingin kamu beli. Serta pastikan lembaga yang menjual atau menawarkan produk tersebut mengantongi izin usaha yang sesuai dengan bidang usahanya. Cek dan kenali juga regulator yang mengawasi lembaga/perusahaan tersebut untuk berjaga-jaga jika hal yang tidak diinginkan terjadi di masa mendatang.
3. Jangan Tergiur Janji Manis
Investasi bodong biasanya menawarkan keuntungan besar dalam waktu cepat, padahal investasi umumnya bersifat jangka panjang sehingga keuntungan tak bisa didapatkan dengan instan. Oleh karena itu, kamu sebaiknya berhati-hati jika diberi janji manis yang tampak terlalu bagus dari kenyataan (too good to be true).
Ingat juga bahwa investasi yang benar selalu menekankan prinsip dasar high risk high return alias tingkat risiko setiap investasi memungkinkan pengembalian yang sama dengan tingkat tersebut. Jadi kamu tidak bisa berharap mendapatkan return yang luar biasa dengan investasi yang biasa-biasa saja.
4. Teliti Sebelum Berinvestasi
Ketelitian menjadi kunci aman berinvestasi. Salah satunya, bisa dimulai dengan mengenal profil investasi diri. Mulai dari tujuan berinvestasi, jangka waktu investasi, penerimaan risiko, hingga tingkat return yang diharapkan.
Dengan mengenali profil diri, kamu bisa menyesuaikan produk yang akan diinvestasikan dan lebih teliti dalam menyeleksi setiap produk tersebut. Kamu juga bisa lebih berhati-hati saat berinvestasi dan tidak asal memilih produk yang ditawarkan padahal tak sesuai kebutuhan.
5. Perbarui Informasi
Memperbarui informasi menjadi cara wajib dilakukan untuk terhindar dari rayuan manis investasi bodong. Hal ini penting untuk dilakukan saat berinvestasi agar bisa mengenali cara melindungi diri dan memahami tipe-tipe penipuan yang harus dihindari.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan informasi terbaru seputar investasi, apalagi kini banyak kanal digital yang menyediakan informasi dan edukasi seputar investasi. Salah satunya ialah akun Instagram @dana.finteach.
Akun Instagram @dana.finteach merupakan akun resmi dari DANA Indonesia yang dibuat khusus untuk mengedukasi sekaligus membantu masyarakat untuk mengetahui lebih dalam perihal finansial, salah satunya mengenai investasi. Akun ini menyediakan berbagai tips-tips dan informasi seputar keuangan yang bisa bikin pengikutnya jadi lebih melek finansial.
Penasaran? Yuk cek & follow akun Instagram @dana.finteach supaya bisa belajar lebih banyak tentang finansial & terhindar dari investasi-investasi bodong.
(fhs/ang)