Salah satu perusahaan kripto Celsius pekan lalu mengajukan kebangkrutan ke pengadilan. Namun langkah ini disebut tidak mengejutkan pihak manapun.
Bangkrutnya Celsius ini disebut bukan hal yang mengejutkan untuk industri kripto di negara tersebut. Dikutip dari CNBC.com disebutkan pada Oktober 2021 lalu CEO Celsius Alex Mashinsky menyebutkan jika perusahaan memiliki aset yang dikelola senilai US$ 25 miliar.
Kemudian ketika harga kripto jatuh beberapa waktu terakhir, Celsius masih mengelola aset sekitar US$ 11,8 miliar. Lalu ada US$ 8 miliar dalam bentuk pinjaman klien.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kini Celsius memiliki utang kepada usernya sekitar US$ 4,7 miliar dan ada defisit sekitar US$ 1,2 miliar pada neraca keuangannya.
Runtuhnya Celsius ini menandai kebangkrutan seketika dalam ekosistem kripto yang hanya memakan waktu waktu dua minggu. Bahkan Celsius juga disebut Lehman Brothers versi kripto.
Ekonom menilai jatuhnya Celsius ini merupakan akibat dari apa yang telah mereka lakukan sebelumnya. Misalnya menjanjikan hasil besar untuk para pengguna baru.
"Mereka melakukan subsidi dan menanggung kerugian demi mendapat klien. Keberhasilan klien di awal adalah palsu, mereka seperti melakukan skema Ponzi," kata pengamat dari Castle Island Venture Nic Carter, dikutip dari CNBC.com, Senin (18/7/2022).
Tiga minggu setelah Celsius menghentikan aktivitas penarikan dana, banyak pengguna ang mengeluhkan tak bisa mendapatkan kembali uang mereka.
Banyak pengguna yang coba mengakses uang kripto mereka namun gagal. Selain itu informasi terkait proses kebangkrutan ini juga dinilai tidak jelas. Lalu skema yang akan digunakan untuk ganti rugi juga belum menemukan titik cerah.
Namun dalam situs webnya, Celsius menyebut masih menjanjikan imbal hasil yang besar kepada para penggunanya.
'Pindahkan kripto anda ke Celsius dan anda bisa mendapatkan hingga 18,63% dalam hitungan menit'. Nah janji-janji ini disebut bisa memikat pengguna baru dengan cepat. Per Juni saja jumlah user aktif Celsius tercatat 1,7 juta akun.
Tapi Celsius sudah mengajukan kebangkrutan karena memang memiliki banyak perjanjian utang dengan lebih dari 100 ribu kreditur.
Kripto ini memang berbeda dengan sistem perbankan tradisional yang biasanya mngasuransikan simpanan nasabah. Tak ada perlindungan konsumen yang jelas untuk dana-dana yang dikumpulkan.
Tak cuma Celsius, platform lain seperti Voyager digital juga mengajukan kebangkrutan ke pengadilan. CEO Voyager Stephen Ehrlich mngungkapkan jika perusahaan saat ini sedang dalam proses di pengadilan. Dia juga meminta agar para pengguna bisa mendapatkan kembali uang mereka. Lalu perusahaan Three Arrows Capital juga sedang mengajukan kebangrkutan di pengadilan.
(kil/dna)