Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir layanan keuangan digital PayPal. Para pengguna protes karena PayPal menjadi platform yang banyak digunakan pekerja bahkan freelance yang mendapatkan klien dari luar negeri.
Seperti yang dialami oleh freelance di bidang desain grafis dan animasi, Hafiz Vergia. Hafiz mengatakan telah menjadi freelance dan menggunakan PayPal untuk mendapatkan tambahan pendapatan sejak pandemi COVID-19 melanda pada 2020.
Ia mengatakan saat ini ada setelah pemblokiran PayPal kendala yang dialami yakni saat mengakses. Akhirnya, Hafiz menggunakan layanan internet lain seperti DNS 1.1.1.1 untuk mengakses PayPal dan diakui bisa membuka platform tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat mengecek transaksi yang masuk karena memang ada kliennya yang sudah melaporkan pengiriman uang proyek, Hafiz mengatakan dana itu belum masuk hingga saat ini.
"Saya langsung cek riwayat transaksi terhitung tanggal 24 Juli yang seharusnya 2 hari sudah cair dan maksimalnya 4 hari. Sekarang sudah tanggal 30 Juli. Berarti ada pembayaran yang masih hold," katanya kepada detikcom, Sabtu (30/7/2022).
"Saya masih mencari tahu apakah ini ada kaitan dengan berita kominfo ini, namun klien sudah acc & membayar penuh. Sudah konfirmasi pembayaran," lanjutnya.
Ia menyebutkan dana yang harusnya masuk itu sekitar 229,5 euro atau setara Rp 3,47 juta (kurs Rp 15.151). Sebelumya pada 16 Juli dan 20 Juli dana masuk dengan kurs dolar disebut lancar tanpa kendala.
"270 euro (dana yang belum masuk), kena potong 15% jadi sekitar 229,5 euro. Saya masih mencari tahu, apa ini delay sistem PayPal atau kendala blokir tersebut," ungkapnya.
Hafiz juga bercerita, selama dia menjadi freelance, dia telah memiliki klien dari berbagai negara. Mulai dari Amerika Serikat (AS), Australia, dan beberapa negara Eropa. Jadi, sebagian besar kliennya memberikan dana melalui PayPal. "75% menggunakan PayPal, sisanya menggunakan wise dan BCA," lanjutnya.
Ia pun merasa dirugikan, karena PayPal diblokir oleh pemerintah. Karena dengan PayPal ia bisa mendapatkan pendapatan tambahan.
"Karena tidak cuma saya,ribuan warga Indonesia banyak yang mengais rejeki menggunakan PayPal merasa dirugikan, terlebih platform entertain seperti Epic Games & Steam juga ikut terblokir, wah bisa ngamuk itu para gamer & streamer," ujarnya.
"Namun jika memang Paypal terdaftar PSE alangkah baiknya pemerintah/khususnya kementerian terkait mendiskusikan hal ini dengan situs tersebut, tidak dadakan tiba-tiba blokir," tutupnya.