Anang Rombak Total Jajaran Petinggi Token Asix, Young Lex Jadi CMO

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 06 Sep 2022 20:20 WIB
Anang Hermansyah beserta para petinggi Developer baru Token Asix. Foto: Shafira Cendra Arini
Jakarta -

Posisi CEO perusahaan token milik penyanyi kondang Anang Hermasyah, Token Asix+ telah terisi oleh Juny Maimun. Juny sendiri merupakan Pakar Teknologi Digital sekaligus pendiri dari PT. Maxindo Mitra Solusi.

Sebelumnya, pada 27 Maret lalu CEO IDM Token MC Basyar mengundurkan diri dari posisi tersebut. Dari sanalah, pihak Token Asix+ melakukan restrukturisasi secara besar-besaran hingga mengganti hampir seluruh jajarannya.

"Ini adalah bagian dari restrukturisasi yang kita gadang-gadang dengan proyek yang kita sudah sampaikan," Anang, dalam acara di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2022).

"Bahwa Asix sangat serius sekali dengan musik. Bahwa kita sedang menyiapkan Asix Music, itu adalah hal yang memang kita cukup gadang-gadang lama. Bahwa proyek Asix Music lah yang akan kita bangun dengan serius," tambahnya.

Dari konsep yang berubah total dengan konsep pengembangan industri musik dengan teknologi blockchain ini, Anang mengatakan pihaknya berupaya untuk berinovasi. Ia tidak mau proyeknya redup dan menghilang karena trennya sudah lewat, seperti kebanyakan proyek NFT.

"Orang bisa rekaman, orang bisa show, orang bisa trading, trading, trading bajunya, alat musiknya, apapun yang berbau musik. Itupun kita mencoba memfasilitasi ekosistem itu sedemikian rupa," terang Anang.

Tidak hanya itu, pihaknya juga berupaya mengembangkan listen to earn atau mendengar musik bisa dapat untung.

"Listen to earn. Kita mendengarkan musik dan juga mempromosikan musik. Banyak fanbase yang mau mendukung artisnya. Tapi artisnya tidak bisa hidup sendirian, mereka perlu fanbase. Bagaimana fanbase ini bisa mendorong dan menghidupi baik artisnya maupun fanbasenya," jelas Anang.

Lebih lanjut, Young Lex selaku Chief Marketing Officer (CMO) Asix+ mengatakan, pihaknya juga akan merambah konsep Digital Service Provider (DSP) seperti Spotify dan Itunes. Yong Lex menyebut ada beberapa poin yang membedakan antara DSP-nya dengan platform lainnya.

"Yang pertama DSP kita pakai teknologi blockchain, yang di mana semua transaksinya akan tercatat naik jual beli maupun streaming," jelas Young Lex.

Kemudian untuk poin kedua, Yong Lex menyebut pihak Asix+ berupaya ciptakan ekosistem untuk seluruh pengguna DSP, tidak hanya pembuat lagu saja atau pemilik lagu, tetapi juga untuk para pendengarnya.

"Jadi pendengarnya juga nanti akan ada ekosistem yang kita siapkan. Kurang lebih seperti main game cuman denger musik. Kurang lebih itu salah satu contihnya tapi nggak terlalu detil," terang Yong Lex.

Sebagai tambahan informasi, beberapa jajaran baru yang kini masuk ke dalam Asix+ antara lain Juny Maimun sebagai Chief Executive Officer (CEO), Danny Baskara selaku Chief Technology Officer (CTO), serta musisi Young Lex yang kini menduduki posisi sebagai Chief Marketing Officer (CMO) Asix+.



Simak Video "Video: Haru dan Bahagia Ashanty Lulus Ujian Proposal S3 di Unair"

(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork