Bagaimana Bisnis Bandara Bertahan Paska Pandemi? Bos AP II Ungkap Strateginya

Bagaimana Bisnis Bandara Bertahan Paska Pandemi? Bos AP II Ungkap Strateginya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 23 Okt 2022 20:00 WIB
Berdasarkan data AP II pada periode Januari - September 2022, jumlah pergerakan penumpang di 20 bandara AP II secara kumulatif meningkat tajam.
Foto: Grandyos Zafna

Bandara juga mutlak harus menerapkan teknologi pintar (Smart Technology) dalam aspek operasional dan pelayanan untuk mewujudkan seamless journey experience, dan dapat meningkatkan interaksi dengan traveler.

Dia pun menuturkan operator bandara pun harus menjalankan model bisnis (Business Model) yang baru, antara lain dengan menjalin kemitraan strategis, serta masuk ke bisnis baru semisal real estate dan sebagainya.

Di dalam forum, Awaluddin juga mengatakan bandara harus mengubah apa yang telah berjalan selama ini untuk membuat perencanaan yang lebih baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada tiga hal terkait yang harus diubah, yakni dalam memperkirakan lalu lintas penerbangan (planning frequency), sumber data (nature of data) dan skenario dalam mengantisipasi suatu proyeksi (scenario forecasting)," jelas Awaluddin.

Saat ini di dalam memperkirakan lalu lintas penerbangan (planning frequency), industri menggunakan data kapasitas maskapai yang ditetapkan satu tahun hingga 6 bulan sebelumnya.

ADVERTISEMENT

"Ke depannya, proyeksi harus dilakukan mingguan atau setiap dua minggu agar lebih tepat sehingga bandara dapat cepat melakukan penyesuaian, melakukan efisiensi dan menangkap peluang," ujar Awaluddin.

Terkait sumber data (nature of data) sebagai basis operasional, Muhammad Awaluddin menuturkan yang saat ini digunakan adalah data sederhana dari maskapai dan bandara. Ke depannya, sumber data sebagai basis operasional harus dilengkapi beragam variabel, termasuk indikator makro, sentimen yang mempengaruhi pelanggan, analisis pengeluaran/belanja pelanggan dan data maskapai.

Mengenai skenario dalam mengantisipasi proyeksi (scenario forecasting), ke depannya harus disiapkan beberapa alternatif skenario yang didukung big data dan artificial intelligence (AI) sehingga benar-benar membantu bandara untuk mengantisipasi keinginan pelanggan serta dapat melakukan rencana operasional yang benar-benar matang.


(hal/dna)

Hide Ads