Dari penelusuran detikcom, Fahrenheit sendiri diketahui adalah platform investasi berkedok robot trading kripto. Pengelola aplikasi ini adalah PT FSP Akademi Pro. Mereka mengklaim memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial inteligence/AI) yang digunakan pada pasar aset kripto.
Fahrenheit juga disebut-sebut sudah memiliki kantor operasional pertama di Gedung New Soho Capital. FSP memiliki pimpinan dengan jabatan Chief Executive Officer (CEO) bernama Hendry Susanto, aplikasi ini muncul di sekitar pertengahan tahun 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom sendiri sempat mencoba menelusuri website resmi Fahrenheit untuk mencari informasi tambahan soal platform robot trading kripto ini. Ada satu website paling atas pada hasil pencarian dengan keyword 'PT FSP Akademi Pro', website itu bertajuk 'Fahrenheit System Pro' dengan alamat https://fspro.id.
Namun, ketika diklik justru website itu tak bisa dibuka dan mengarah pada website provider hosting website.
Usut punya usut, ternyata PT FSP Akademi Pro sudah masuk ke dalam jajaran investasi ilegal yang dirilis Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Fahrenheit masuk dalam jajaran layanan perdagangan berjangka komoditi ilegal dan situsnya langsung diblokir oleh pemerintah.
Dilansir dari Antara, salah satu korban dugaan penipuan investasi bernama Murni Wyati mengatakan diperkirakan ada 700 orang yang diduga menjadi korban investasi robot trading Fahrenheit. Murni menyampaikan investasi bodong itu dikelola oleh PT FSP Akademi Pro secara online.
Dia mengaku telah bergabung dengan investasi tersebut sejak Februari lalu dan mengalami kerugian pengurangan modal secara terus-menerus.
"Kami (tujuh orang) melaporkan penipuan investasi robot trading Fahrenheit yang dimanipulasi dan tidak sewajarnya. Anggota ada 700 sampai 1.000 orang, khusus di sekitar 700 dan ada paguyuban lain yang belum sampai di sini dan akan segera menyusul," jelas Murni.
(das/dna)