Kasus Peretasan Kripto, AS Sita Bitcoin Rp 52 T dari Orang Ini

Kasus Peretasan Kripto, AS Sita Bitcoin Rp 52 T dari Orang Ini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 08 Nov 2022 08:36 WIB
Ilustrasi Bitcoin
Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Departemen Kehakiman AS mengumumkan baru saja melakukan penyitaan sekitar US$ 3,36 miliar Bitcoin curian dari kediaman James Zhong. Bitcoin itu telah dikumpulkan Zhong selama tahun 2021.

James Zhong sendiri baru saja mengaku bersalah pada hari Jumat atas satu tuduhan peretasan kripto yang membuat dirinya mendapat hukuman maksimum 20 tahun penjara.

Dilansir dari CNBC, Selasa (8/11/2022), pihak berwenang AS menyita sekitar 50.676 Bitcoin yang diprediksi bernilai lebih dari US$ 3,36 miliar atau sekitar Rp 52,7 triliun (kurs Rp 15.700) dari Zhong selama penggeledahan rumahnya di Gainesville, Georgia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini adalah penyitaan keuangan terbesar kedua yang dilakukan DOJ hingga saat ini, setelah penyitaannya sebesar US$ 3,6 miliar dalam aset kripto yang diduga dicuri terkait dengan peretasan pertukaran crypto Bitfinex pada 2016.

Menurut pihak berwenang, Zhong mencuri Bitcoin dari pasar Silk Road ilegal, sebuah forum web gelap tempat obat-obatan dan produk terlarang lainnya dibeli dan dijual dengan kripto.

ADVERTISEMENT

Silk Road diluncurkan pada 2011, tetapi Biro Investigasi Federal menutupnya pada 2013. Pendirinya, Ross William Ulbricht, kini menjalani hukuman penjara seumur hidup.

"Selama hampir sepuluh tahun, keberadaan sebagian besar Bitcoin yang hilang ini telah menggelembung menjadi misteri lebih dari US$ 3,3 miliar," kata Jaksa AS Damian Williams dalam siaran pers.

Menurut pengadilan Distrik Selatan New York, Zhong memanfaatkan kerentanan pasar untuk melakukan peretasan. Agen Khusus Penanggung Jawab Tyler Hatcher, dari Internal Revenue Service mengatakan Zhong menggunakan skema canggih untuk mencuri Bitcoin dari Silk Road.

Menurut siaran pers, pada September 2012, Zhong membuat sembilan akun penipuan di Silk Road, mendanai masing-masing antara 200 dan 2.000 Bitcoin. Dia kemudian memicu lebih dari 140 transaksi secara berurutan, yang menipu sistem pemrosesan penarikan pasar untuk melepaskan sekitar 50.000 Bitcoin ke akunnya.

Zhong kemudian mentransfer bitcoin ke berbagai alamat dompet yang semuanya berada di bawah kendalinya.

Catatan publik menunjukkan Zhong adalah presiden dan CEO dari perusahaan yang dibuat sendiri, JZ Capital LLC, yang ia daftarkan di Georgia pada tahun 2014. Menurut profilnya di LinkedIn, pekerjaannya di sana berfokus pada investasi dan modal ventura.

(hal/dna)

Hide Ads