Enak Bener, Bos FTX Sam Bankman Bisa Jadi Tahanan Rumah Asal Bayar Rp 3,8 T

Pendiri FTX Sam Bankman-Fried akan menjadi tahanan rumah sambil menunggu persidangan di Amerika Serikat (AS) terkait kasus penipuan konsumen dan investor dari ambruknya bursa kripto.

Dikutip dari BBC, Jumat (23/12/2022), seorang hakim AS mengatakan, Sam Bankman-Fried dapat 'dibebaskan' ke orang tuanya dengan jaminan US$ 250 juta atau setara dengan Rp 3,875 triliun (asumsi kurs Rp 15.500).

Di persidangan, Bankman-Fried tidak mengakui dan menyangkal bersalah. "Saya tidak sengaja melakukan penipuan. Saya tidak berpikir saya melakukan penipuan. Saya tidak ingin semua ini terjadi," katanya.

Sam Bankman-Fried ditangkap di Bahama tempat tinggalnya dan FTX bermarkas. Sementara, dua rekannya mengaku bersalah atas penipuan dan membantu penyelidikan.

Jaksa federal di New York menuduh Bankman-Fried secara tidak sah menggunakan simpanan pelanggan di FTX untuk mendanai perusahaan kripto lainnya Alameda Research, membeli properti dan menghasilkan jutaan dolar dalam sumbangan politik.

Dalam konferensi pers pekan lalu, mereka menggambarkannya sebagai salah satu penipuan keuangan terbesar dalam sejarah AS. Mereka mengumumkan delapan tuntutan pidana, termasuk wire fraud, pencucian uang, dan pelanggaran dana kampanye. Regulator keuangan juga telah mengajukan tuntutan perdata.

Bankman-Fried menghabiskan sembilan hari di penjara Bahama untuk menimbang pilihannya, sebelum mengatakan kepada pengadilan Nassau pada hari Rabu bahwa dia tidak akan melawan ekstradisi.

Pada sidang pengadilan hari Kamis di New York, asisten Jaksa AS Nick Roos mengatakan jaksa tidak akan menentang 'pembebasan' Bankman-Fried dengan jaminan. Hal itu mengacu keputusannya untuk kembali ke AS secara sukarela dan keadaan keuangannya yang jauh berkurang.

Pembebasan Sam Bankman-Fried mengharuskan dia untuk menyerahkan paspornya dan tunduk pada pemantauan dan penahanan di rumah orang tuanya di California. Dia juga setuju untuk menjalani perawatan kesehatan mental secara teratur. Orang tuanya akan ikut menandatangani jaminan senilai US$ 250 juta.