Pinjol Bikin Masyarakat RI Makin Melek Sistem Keuangan

ADVERTISEMENT

Pinjol Bikin Masyarakat RI Makin Melek Sistem Keuangan

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 29 Jan 2023 23:00 WIB
Ilustrasi Pinjol
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 yang dirilis oleh OJK, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia dan inklusi keuangan nasional mengalami pertumbuhan. Indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia naik menjadi 49,68% dan indeks inklusi keuangan mencapai 85,10%.

Menurut Direktur PT Info Tekno Siaga (Adapundi) Achmad Indrawan, transformasi digital di sektor keuangan nasional menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan inklusi keuangan nasional. Transformasi digital yang dimaksud adalah adanya pinjaman online (pinjol) legal atau berizin.

"Dengan teknologi dan khususnya kehadiran fintech, telah menghadirkan kesetaraan bagi seluruh lapisan masyarakat, baik dari segi geografis maupun tingkat ekonomi, dalam mengakses layanan keuangan. Sebagai fintech yang terus berupaya memberikan kemudahan, kami pun akan terus berupaya menjangkau masyarakat Indonesia lebih luas lagi dari berbagai segmen untuk menghadirkan solusi akses modal yang lebih mudah melalui inovasi teknologi sains yang kami hadirkan," kata Achmad dalam keterangannya, Minggu (29/1/2023).

Pemerintah bersama OJK dan Bank Indonesia (BI) terus mendorong peran dan kontribusi fintech dalam mendorong inklusi keuangan terhadap penguatan ekonomi digital nasional. Kehadiran berbagai platform keuangan digital sebagai domestic player diharapkan bisa mendukung percepatan pertumbuhan dan pemulihan ekonomi.

Layanan keuangan digital juga dituntut agar semakin inklusif dan mampu menjangkau segenap lapisan masyarakat, dalam hal ini industri fintech dapat berperan sebagai enabler dalam mendigitalisasi para pelaku usaha, khususnya UMKM.

Hingga saat ini, Adapundi telah menyalurkan kebutuhan dana kepada 1,6 juta lebih nasabah yang tersebar di wilayah Indonesia. Nasabah-nasabah tersebut berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari karyawan hingga pelaku usaha UMKM.

Sejak resmi beroperasi pada 2020 Adapundi juga mengakselerasi inklusi keuangan nasional dengan menghadirkan ragam inovasi, baik dalam hal produk maupun layanan yang ditawarkan kepada masyarakat. Adapundi menghadirkan berbagai produk dengan fitur sekali bayar dalam 1 bulan hingga 12 bulan dengan limit mencapai Rp30 juta. Melalui upaya tersebut, Adapundi berhasil menyalurkan lebih dari 3,4 juta layanan pinjaman secara nasional.

"Adapundi memahami bahwa peran fintech sangat diandalkan oleh pemerintah dalam mendorong inklusi keuangan nasional. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mendukung upaya tersebut dengan menghadirkan beragam kemudahan dan inovasi, baik dalam hal produk maupun layanan yang kami tawarkan agar dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dengan kemudahan-kemudahan yang kami tawarkan, masyarakat pun tak perlu khawatir apalagi ragu terhadap kami karena Adapundi sudah berizin dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2021," tutupnya.

(kil/das)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT