Diduga Menghasut, Bos Kripto Sam Bankman Dilarang Kirim Pesan ke Pegawai

ADVERTISEMENT

Diduga Menghasut, Bos Kripto Sam Bankman Dilarang Kirim Pesan ke Pegawai

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 30 Jan 2023 10:59 WIB
NEW YORK, NY - DECEMBER 22: FTX founder Sam Bankman-Fried leaves Manhattan Federal Court after his arraignment and bail hearings on December 22, 2022 in New York City. Bankman-Fried, who was indicted on December 9th and arrested 3 days later by Bahamas law enforcement at the request of U.S. prosecutors, consented to extradition to the U.S. where he is facing eight criminal counts of fraud, conspiracy and money-laundering offenses which includes making illegal political contributions. He is potentially facing life in prison if convicted.  He was released on $250 million bond with the bail package requiring him to stay with his parents in California. (Photo by David Dee Delgado/Getty Images)
Pendiri FTX Sam Bankman-Fried (Foto: Getty Images/David Dee Delgado)
Jakarta -

Pendiri FTX Sam Bankman-Fried dilarang oleh jaksa menggunakan aplikasi pesan instan yang terenkripsi. Dikutip dari CNBC hal ini dilakukan agar Sam tak melakukan kecurangan yang bisa mengacaukan pernyataan para saksi.

Hal tersebut terungkap dalam surat tuntutan yang diajukan ke pengadilan federal Manhattan pada Jumat pekan lalu.

Sebelumnya diketahui Sam menghubungi salah satu penasihat FTX sekaligus mantan klien Sam di Kirkland & Ellis dan kemungkinan besar orang tersebut bisa menjadi saksi di persidangan.

Sam disebut mengirimkan sebuah pesan melalui aplikasi Signal. Ini adalah aplikasi pesan instan yang terenkripsi pada 15 Januari.

Dalam pesan tersebut, Sam menuliskan jika dirinya ingin berbicara lebih jauh terkait masalah ini. Tak cuma itu, Sam juga mengontak pegawai FTX dan para mantan pegawainya.

Atas tindakan ini, jaksa menuduh Sam telah mempengaruhi saksi untuk tidak memberikan keterangan yang sesuai.

Pihak Sam dan penasihat FTX belum memberikan tanggapan apapun terkait hal ini.

Tak cuma itu, jaksa juga menuduh Sam mengirimkan pesan rahasia berisi arahan ke Alameda dan FTX melalui Slack dan Signal. Dalam pesan tersebut, Sam meminta para karyawannya untuk menghapus percakapan yang mereka lakukan dalam waktu kurang dari 30 hari.

Dikutip dari kesaksian sebelumnya oleh mantan bos Alameda, Caroline Ellisson menyebut jika banyak kasus Sam yang terlibat dan banyak bukti-bukti yang tidak tertulis dan tak disimpan.

Ellison sudah mengakui kesalahan atas tuduhan penipuan. Kini dia bekerja sama dengan kejaksaan AS untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Namun Sam tidak mau mengakui kesalahan dan dakwaan atas kebangkrutan kerjaan kripto miliknya. Padahal kerugian sudah menelan miliaran dolar AS.

(kil/das)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT