Startup Asal Bandung eFishery Kini Jadi Unicorn

Startup Asal Bandung eFishery Kini Jadi Unicorn

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 25 Mei 2023 18:11 WIB
eFishery
Foto: Sudirman Wamad
Jakarta -

Startup agritech eFishery dikabarkan menjadi Unicorn usai mengantongi pendanaan seri D senilai US$ 108 juta atau setara dengan Rp 1,6 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.900.

Tech in Asia melaporkan dari VentureCap dengan pendanaan ini valuasi eFishery menjadi US$ 1,3 miliar. Pendanaan yang dipimpin oleh 42XFund menggandeng Northstar Group dan Softbank Vision Fund II.

detikcom telah menghubungi Chief Executive Officer eFishery Gibran Huzaifah, dia membenarkan jika eFishery sudah menjadi Unicorn. "Betul status eFishery sudah Unicorn confirm. Tapi kami belum rilis pernyataan resmi," ujarnya kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

eFishery adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia sarana teknologi, platform digital, dan e-commerce budidaya ikan dan udang. Startup yang beroperasi sejak 2013 ini menjadi pelopor pengembangan solusi dan inovasi di sektor akuakultur, serta membantu lebih dari 100,000 pembudidaya ikan dan udang di 38 provinsi di seluruh Indonesia.

Dikutip dari laman resmi eFishery perusahaan selalu berkomitmen untuk membantu para Pembudidaya tumbuh dan berkembang sejak didirikan pada tahun 2013. Untuk lebih memahami dampak ekosistemnya terhadap industri Akuakultur, eFishery bekerjasama dengan LD FEB UI untuk melakukan riset terhadap pengguna aktif.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan hasil riset, kontribusi eFishery terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sektor Akuakultur Indonesia pada tahun 2022 mencapai Rp3,4 triliun, yang setara dengan 1,55% dari total PDB sektor tersebut. Temuan ini menunjukkan bahwa eFishery telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di sektor Akuakultur.

Riset ini juga menunjukkan bahwa eFishery telah memberikan dampak signifikan bagi para Pembudidaya Ikan dan Petambak Udang. Pembudidaya skala menengah mengalami pertumbuhan yang paling tinggi, yaitu sebesar 88,7%, diikuti dengan pembudidaya skala besar sebesar 21,5%, serta pembudidaya skala kecil sebesar 1,2%. Dengan kata lain, Pembudidaya skala kecil, menengah, dan besar mengalami perubahan positif dalam rata-rata pendapatan mereka.

Lihat juga Video: Startup di California Optimalkan Batu Kapur untuk Serap CO2 Lebih Cepat

[Gambas:Video 20detik]



(kil/kil)

Hide Ads