Marak Penipuan Berkedok Tawaran Freelance via WA, Ini Kata Kemnaker

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 27 Jun 2023 12:39 WIB
Foto: ist
Jakarta -

Masyarakat tengah dihebohkan dengan maraknya modus penipuan berkedok penawaran pekerjaan paruh waktu (freelance). Pesan yang mengatasnamakan sejumlah perusahaan berbeda itu disebut-sebut berakhir dengan menelan uang dari para korbannya.

Menanggapi hal ini, Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Chairul Fadhly mengatakan, pihaknya masih melakukan pengecekan terhadap penipuan berkedok lowongan freelance tersebut. Sejalan dengan itu, Kemnaker menghimbau agar masyarakat tetap waspada.

"Kami harus mengecek dahulu terkait penipuan lowongan freelance lewat aplikasi chat ini. Namun kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih selektif memilih informasi lowongan pekerjaan sebagai freelance melalui aplikasi perpesanan," kata Chairul, saat dihubungi detikcom, Senin (27/6/2023).

Lebih lanjut, ia pun memberikan sejumlah tips kepada masyarakat agar dapat terhindar dari modus penipuan serupa. Pertama, masyarakat perlu memastikan sumber dari informasi tersebut.

"Informasi pekerjaan yang terpercaya selayaknya diumumkan melalui kanal informasi resmi perusahaan bersangkutan," katanya.

Lalu kedua, informasi tersebut tidak meminta deposit atau transfer dana awal. Kemudian yang terakhir, Chairul meminta masyarakat untuk memastikan reward yang diterima sebanding dengan beban kerja yang didapatkan.

"Jadi sekali lagi kami mengimbau masyarakat untuk lebih hati-hati dan selektif dalam mencerna informasi peluang kerja melalui media perpesanan," imbuhnya.

Sebagai tambahan informasi, pesan singkat WA ini mayoritas berujung ke arah penawaran pekerjaan freelance yang meminta para korbannya untuk memencet Like dan Subscribe Youtube maupun akun media sosial lainnya. Di beberapa kasus, para korban akhirnya dimintai mengirimkan sejumlah uang.

Kini, para pelaku berupaya menjaring korbannya dengan mengirimkan pesan dalam jumlah banyak, dengan mengatasnamakan perusahaan yang berbeda-beda, serta dengan nomor yang berbeda pula hingga berujung spam.




(rrd/rir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork