Deputi Komisioner Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK Sarjito mengatakan sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggunakan layanan pinjaman online (pinjol) legal untuk kebutuhan yang mendesak, seperti biaya berobat saat sakit ataupun keperluan lainnya.
Meski begitu, ia tidak memungkiri ada sejumlah pengguna pinjol yang memanfaatkan layanan ini untuk kebutuhan gaya hidup yang sebetulnya tidak begitu mendesak. Sebut saja untuk keperluan membeli tiket konser tertentu.
"Keperluan mendesak iya. Gaya hidup ya iya. Kan ada juga yang beli (tiket) konser (dengan pinjol yang) tak omongin (saya ingatkan) berkali-kali itu," ujar Sarjito kepada detikcom, Selasa (27/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya Coldplay itu, (beli tiket konser) Coldplay itu juga ada yang pakai BNPL (Buy Now Pay Later), ada yang juga pakai pinjol itu kan," tambahnya lagi.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah juga mengungkapkan hal serupa dengan yang sudah disampaikan oleh Sarjito sebelumnya.
Menurut Piter, masyarakat Indonesia tidak bodoh dalam hal keuangan. Karenanya mayoritas pengguna pinjol masih menggunakan pendanaan dari layanan tersebut untuk keperluan yang produktif atau yang sifatnya mendesak.
"Masyarakat kita itu kalau dia pinjam pasti dengan perhitungan. Kalaupun ada yang konsumtif, itu nggak banyak. Ya mayoritas itu yang sifatnya pasti lebih ke produktif atau yang sifatnya mendesak," kata Piter.
"Kalaupun konsumtif, pasti mendesak. Kalau di pinjam untuk beli obat ya karena dia mendesak karena sakit," jelasnya lagi.
"Kalaupun mereka pinjam untuk konser, pasti mereka sudah memperhitungkan kapan mereka bisa membayar kembali. Jadi jangan kita berpikirnya secara negatif karena banyaknya yang tidak mampu membayar kembali di pinjol," ungkap Piter.
Untuk itu Piter menegaskan bila masyarakat Indonesia pada umumnya sudah cukup bijak dalam memanfaatkan layanan keuangan dari pinjol. Hal ini terbukti dari pertumbuhan pemberi layanan pinjol di Tanah Air sendiri.
"Saya kira mereka semua paham kok, karena pinjol itu sama mereka harus tetap membayar kembali," tegas Piter.
"Kalau nggak ya, gak usah lama-lama kalau semuanya seperti yang kita bayangkan mereka sudah niat gak bayar. Itu sudah mati semua pinjolnya," tambahnya lagi.