Simak! Ini Tips Buat Anak Muda Biar Tak Terjerat Utang

Simak! Ini Tips Buat Anak Muda Biar Tak Terjerat Utang

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 20 Agu 2023 19:41 WIB
Ilustrasi utang pinjaman online
Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur
Jakarta -

Perilaku pengelolaan keuangan dalam tiap generasi cenderung berbeda. Jika generasi terdahulu menghindari utang, generasi yang lebih muda tidak 'anti' terhadap utang, bahkan untuk kegiatan gaya hidup seperti konser musik dan liburan.

"Hal ini dikuatkan dengan data Fintech P2P Lending OJK yang mengungkap bahwa 60% pinjaman disalurkan ke nasabah yang berusia 19 - 34 tahun atau Gen X dan Y. Padahal, populasi di Indonesia didominasi (53,81%) oleh Gen X dan Y," kata Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Dimas Ardhinugraha dalam keterangannya, Minggu (20/8/2023).

Ada beberapa hal yang perlu diantisipasi agar keuangan generasi muda tetap sehat. Dimas menyebut, salah satunya ialah menghindari jebakan fear of missing out (FOMO) atau perasaan takut tertinggal tren kekinian di kalangan anak muda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menerangkan, media sosial dan tekanan di lingkungan pertemanan bisa menyebabkan FOMO. Sehingga, tidak jarang anak muda ikut-ikutan tren seperti ikut investasi di kripto padahal minim ilmunya. Atau ikut war tiket konser musik padahal tidak punya uangnya.

Kemudahan pengajuan pinjaman ikut mendukung jebakan FOMO yang membuat seseorang mengambil keputusan keuangan tanpa persiapan matang.

ADVERTISEMENT

"Intinya, fenomena 'ikut-ikutan' ini berpotensi untuk merugikan diri sendiri karena menjerumuskan untuk melakukan sesuatu yang kita tidak siap," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (20/8/2023).

"Jadi, langkah pertama yang harus dilakukan oleh Gen X dan Z agar memiliki keuangan yang sehat adalah dengan melepaskan diri dari FOMO. Hindari mengambil keputusan keuangan karena ikut-ikutan, baik dalam hal pengeluaran maupun investasi," sambungnya.

Selanjutnya, belanja sesuai skala prioritas keuangan. Dia menyarankan, buat daftar skala prioritas keuangan. Dengan uang yang terbatas dan keinginan yang tanpa batas, memiliki daftar skala prioritas keuangan tentunya bisa membantu agar terhindar dari masalah ekonomi.

"Penyusunan skala prioritas dapat dilakukan dengan mendahulukan kebutuhan daripada keinginan. Contoh kebutuhan antara lain biaya transportasi dan makan sebulan, sewa rumah, listrik, dan lain-lain. Sedangkan contoh keinginan antara lain skin care, tiket konser, tiket liburan, staycation, dan lain-lain. Agar memiliki keuangan yang sehat, belanjakan uang kita sesuai dengan daftar skala prioritas, dimulai dari urutan teratas," jelasnya.

Berikutnya, pilih investasi yang sesuai. Dia mengatakan, agar terhindar dari kerugian seharusnya keputusan penempatan investasi dilakukan oleh investor dengan berbekal pengetahuan yang cukup, bukan sekedar ikut-ikutan.

"Bagi investor yang memiliki keterbatasan pengetahuan, waktu, dana, dan informasi pergerakan harga atau pasar bisa memanfaatkan reksa dana. Reksa dana merupakan produk investasi di pasar modal yang dikelola oleh manajer investasi profesional dan berpengalaman," katanya.

"Tersedia beragam jenis reksa dana untuk beragam tipe investor, mulai dari reksa dana pasar uang yang cocok untuk investor yang konservatif atau menghindari risiko, hingga reksa dana saham yang cocok untuk investor yang agresif atau berani mengambil risiko yang sangat tinggi," ujarnya.

(acd/rrd)

Hide Ads