AdaKami akan kembali melaporkan ke polisi soal hebohnya kasus teror pinjol Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama AdaKami, Bernardino Moningka Vega Jr.
Dia mengungkapkan pihaknya akan menuntut jika kasus yang viral tersebut berakhir dengan hoaks. Pasalnya, sampai saat ini dia menerima komentar-komentar kasar dan keras yang menyerang keluarga dan juga dirinya.
"Kalau korban tidak ditemukan, kita harus berpikir kembali gimana langkah berikutnya, termasuk kemungkinan lewat jalur hukum. Viral, saya dihujat-hujat bukan cuma saya tapi keluarga saya juga. Jadi, yang korban siapa? Apakah saya jadi korban fitnah? Suatu tuduhan yang sampai skg ini belum ada," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (22/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kasus ini akan tetap dibuka sampai mendapatkan data korban dengan jelas, tapi masih dalam batas wajar. Jika memang tidak kunjung dapat juga, kasus tersebut akan ditunda. AdaKami juga sudah bekerja sama dengan kepolisian untuk menemukan data korban.
Namun, sampai sekarang belum mendapat informasi korban dengan jelas. Pihaknya juga sudah melakukan pengecekan data-data yang masuk di sistem AdaKami. Namun, tidak ada kecocokan dari informasi korban yang beredar di media sosial.
"Kita sudah kerja sama polisi untuk cari korban ini korban dimana. Katanya di Sumatera, inisial K, kita sisir dari Januari sampai Agustus ada nggak namanya K udah meninggal, ternyata enggak ada. Turun lagi range nya, enggak ada juga. Kita butuh informasi tambahan kalau kita investigasi tuduhan adanya korban atas pinjaman di AdaKami," jelasnya.
Meski begitu, pihaknya akan tetap menunggu sampai mendapatkan informasi korban dengan jelas dan akan melakukan investigasi sampai tuntas.
(kil/kil)