Uang Digital Bisa Lindungi Alam?

Uang Digital Bisa Lindungi Alam?

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 19 Mar 2024 16:54 WIB
Infrastruktur Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, dan Ekonomi Digita
Foto: detik
Jakarta -

Teknologi semakin maju, semakin banyak inovasi dilahirkan. Teknologi pun kini semakin banyak yang ramah lingkungan, tidak terkecuali di industri keuangan digital.

Banyak pihak menilai uang atau sistem pembayaran digital lebih ramah lingkungan dan bisa melindungi alam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, uang digital bisa digunakan tanpa bergantung pada penebangan hutan, pencetakan, dan pendistribusian dalam penggunaannya. Tidak seperti uang kertas biasa.

Bahkan diprediksi uang digital akan menjadi solusi berkelanjutan untuk pengganti uang kertas yang beredar selama ini.

ADVERTISEMENT

Saat ini juga makin ramai perusahaan yang berfokus ke pembayaran digital seiring dengan perkembangan teknologi. Salah satunya adalah PT Finnet Indonesia merupakan anak perusahaan dari Telkom Metra (Telkom Group) yang bekerjasama dengan Mekar Prana Indah (Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia).

Finnet berkomitmen kestabilan perusahaan melalui kampanye soal manusia, keuntungan dan alam jadi landasan perusahaan fintech tersebut.

"Kita tidak bisa memungkiri lagi, bumi kita semakin menua dan kalau bukan kita yang merawat siapa lagi. Mari beralih ke metode transaksi digital," kata Direktur Utama FinnetRakhmad Tunggal Afifuddin dalam keterangannya, Selasa (19/3/2024).

Salah satu anak usaha Grup Telkom itu punya program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang diberi nama 'Beat to Elevate'. Program ini bertujuan untuk menciptakan kesinambungan bisnis dengan lingkungan sebagai sumber pertumbuhan di masa depan.

"Kita percaya mencoba meningkatkan tindakan kolektif untuk mendorong perubahan positif," kata dia.

Perusahaan digital itu juga menerapkan Triple P (People, Profit, Planet). Artinya perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan tapi juga menjaga keseimbangan dengan manusia dan alamnya.

Finnet juga telah melakukan berbagai kegiatan seperti Finnet Mengajar di Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA) Jakarta dan SMK Telkom Jakarta, serta kuliah tamu di ITENAS Bandung dengan tema 'Peluang & Persiapan Karir di Industri Fintech'. Lalu ada penanaman 275 pohon di kawasan Perhutani Cikole Bandung.

Rakhmad menambahkan bahwa eksploitasi alam masih tinggi dan perlu diperhatikan keseimbangannya. Sehingga perlu ada tindakan nyata dari berbagai pihak, termasuk industri keuangan digital.




(ang/ang)

Hide Ads