Begini Iring-Iringan Colt Diesel Jokowi Saat Resmikan Tol Ngawi-Kertosono

Jokowi kembali menggunakan kendaraan unik dalam peresmian pengoperasian jalan tol. Setelah mobil offroad, bus, mobil listrik dan dump truck, kali ini giliran 'si kepala kuning' truk colt diesel yang ditungganginya. Foto: Dok. Sekretariat Kabinet/Biro Pers Setpres

Jokowi menaiki truk tersebut dengan disetiri oleh salah seorang anggota Paspampres. Tampak iring-iringan polisi militer dan truk colt diesel lainnya mengawal Jokowi menjajal tol yang dibuka sepanjang 52 km itu. Foto: Dok. Sekretariat Kabinet/Biro Pers Setpres

Saat meresmikan tol ini, Jokowi kembali menekankan pentingnya Indonesia untuk memiliki daya saing yang tinggi, yang salah satunya dicapai lewat pembangunan infrastruktur. Foto: Dok. Sekretariat Kabinet/Biro Pers Setpres

Investasi pada infrastruktur menjadi tahapan pertama yang fundamental selain investasi pada sumberdaya manusia. Foto: Dok. Sekretariat Kabinet/Biro Pers Setpres

Keberadaan tol diyakini akan mendukung mobilitas barang dan jasa yang terintegrasi satu sama lain dengan dengan kegiatan pelabuhan, airport, kawasan ekonomi khusus, kawasan pariwisata dan kawasan industri. Foto: Dok. Sekretariat Kabinet/Biro Pers Setpres

Apabila semuanya terkoneksi, jalan tol akan menekan tingkat kemahalan biaya transportasi untuk berbagai produk unggulan Indonesia. Foto: Dok. Sekretariat Kabinet/Biro Pers Setpres

Selain akan digunakan saat Lebaran tahun ini, tol ini membuat jarak Jakarta-Ngawi yang biasa ditempuh 24 jam menjadi lebih singkat yakni 10 jam. Foto: Dok. Sekretariat Kabinet/Biro Pers Setpres

Secara simbolik, truk angkutan logistik merupakan penerima manfaat utama kehadiran jalan tol. Foto: Dok. Sekretariat Kabinet/Biro Pers Setpres

Dalam rangka mendukung efisiensi biaya angkutan logistik, Pemerintah melakukan harmonisasi tarif tol dengan prinsip menjaga kepercayaan investor dan menghormati kontrak. Foto: Dok. Sekretariat Kabinet/Biro Pers Setpres

Harmonisasi tarif dilakukan melalui perpanjangan masa konsesi dan pemberian insentif perpajakan. Selain itu dilakukan penyederhanaan golongan kendaraan dari semula lima golongan menjadi tiga golongan. Foto: Dok. Sekretariat Kabinet/Biro Pers Setpres