Lombok - Pembuatan minyak kelapa secara tradisional di Desa Kembang Kuning, Lombok Timur, menarik turis mancanegara. Yuk, kita intip proses pembuatannya.
Foto Bisnis
Keren! Pembuatan Minyak Kelapa Curi Perhatian Turis Asing

Dua orang turis mengikuti proses pembuatan minyak kelapa di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur. Mereka terlihat memarut kelapa.
Menjadi salah satu desa wisata di Pulau Lombok, Desa Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur terus melakukan inovasi. Salah satu inovasi yang diprakarsai oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Kembang Kuning yaitu wisata Coconut Oil Process.
Suparman, seorang tour guide dari Desa Kembang Kuning tengah mempraktekkan cara mengupas kelapa yang akan diolah menjadi minyak kelapa.
Kelapa yang telah diparut kemudian dicampur dengan air hangat lalu diperas menggunakan sebuah kain tipis untuk diambil santannya. Santan tersebut kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam wajan untuk dimasak.
Proses memasak ini juga menjadi tahap yang unik karena menggunakan tungku dan kayu bakar. Menurut Suparman, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan minyak kelapa ini tergantung dengan besarnya api yang dihasilkan kayu bakar, berkisar 30 menit hingga 1 jam.
Santan kelapa yang dimasak setengah matang bisa langsung dicicipi oleh wisatawan. Rasa santannya gurih, asin, manis, mirip seperti rasa susu.
Lama kelamaan, santan yang dimasak tersebut akan menyusut dan berubah menjadi ampas kelapa dan minyak kelapa yang mulai muncul.
Setelah ampas kelapanya berwarna coklat, saatnya proses penyaringan dan pemisahan ampas dengan minyak kelapa.
Untuk 2 buah kelapa tua, dapat menghasilkan 100 ml minyak kelapa yang biasa dijual Rp 50 ribu untuk wisman dan Rp 25 ribu untuk wisatawan domestik. Namun, sejatinya proses pembuatan minyak kelapa inilah yang dijual kepada wisatawan. Untuk satu kali proses, para wisatawan mancanegara biasanya akan memberikan donasi sebesar Rp 250-300 ribu.