Belgia - Bir jadi salah satu minuman populer di Belgia. Siapa sangka dengan andalkan ampas bir organik, kebun bawah tanah di Belgia mampu budi-dayakan aneka jenis jamur.
Picture Story
Intip Budi Daya Jamur Lewat Ampas Bir di Kebun Bawah Tanah Belgia

Seorang pria dari perusahaan Le Champignon de Bruxelles menunjukkan sayuran yang tengah dibudidayakan di sebuah gudang bawah tanah yang disulap menjadi perkebunan di kawasan Brussels, Belgia. Konsep pertanian kota atau urban farming jadi salah satu kegiatan yang kian diminati oleh masyarakat.
Le Champignon de Bruxelles merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang urban farm dan saat ini tengah fokus melakukan budi daya aneka jenis jamur eksotis di gudang bawah tanah yang disulap menjadi kebun tempat budi daya jamur itu dilakukan.
Tak hanya menyulap gudang bawah tanah menjadi tempat untuk bercocok tanam, perusahaan ini juga mengandalkan ampas bir organik untuk menumbuhkan varietas jamur eksotis.
Ampas bir organik tersebut akan dicampur dengan millet untuk menumbuhkan varietas jamur di perkebunan bawah tanah tersebut. Millet merupakan bahan makanan yang masuk dalam kategori biji-bijian.
Untuk dapat menumbuhkan bermacam-macam jenis jamur itu Le Champignon de Bruxelles juga amat memperhatikan suhu di ruangan bawah tanah tersebut. Suhu udara yang tak pernah berada di bawah 52 Fahrenheit atau 11 derajat celcius disebut menjadi suhu yang ideal untuk mengembangkan konsep berkebun di bawah tanah.
Ada berbagai jenis jamur yang tengah ditanam di kebun bawah tanah tersebut. Berbagai cara pembudidayaan jamur itu pun sebelumnya dilakukan oleh para pendiri perusahaan Le Champignon de Bruxelles untuk mendapatkan teknik pembudidayaan yang tepat untuk menumbuhkan jamur-jamur di kebun bawah tanah itu.
Para pendiri Le Champignon de Bruxelles itu pertama kali menanam jamur shiitake, maitake, dan nameko dengan menggunakan ampas kopi.
Seiring berjalannya waktu, mereka menyadari bahwa jamur-jamur yang ditanam dengan menggunakan ampas bir organik memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan yang menggunakan ampas kopi.
Hadrien Velge, salah satu pendiri perusahaan urban farming Le Champignon de Bruxelles berbicara mengenai konsep perusahaannya dan perjalanannya bersama rekan-rekan lainnya saat mencari teknik terbaik untuk membudidayakan jamur dengan menggunakan ampas bir organik kepada awak media di kebun bawah tanah yang berada di Kota Brussel, Belgia.
Bir sebagai salah satu minuman yang populer di Belgia tentu tak sulit untuk didapatkan. Hal itu membuat proses budi daya jamur dengan menggunakan ampas bir organik tersebut memungkinkan untuk dijalankan dan dikembangkan lebih lanjut.
Jamur dan berbagai sayuran lain yang diproduksi oleh perusahaan Le Champignon de Bruxelles itu pun telah dipasarkan ke publik. Seorang koki bernama Chef Benjamin Gaugue menyebut jamur produksi perusahaan Le Champignon de Bruxelles itu memiliki rasa yang gurih. Ia pun mengapresiasi perusahaan itu karena tak hanya mencari keuntungan dari konsep urban farming tapi juga mengimplementasikan bentuk ekonomi melingkar dalam konteks perkotaan. Pasalnya setalah jamur itu panen, substrat yang sebelumnya digunakan untuk menanam jamur dapat digunakan lagi sebagai pakan ternak atau pupuk organik yang diberikan gratis kepada petani setempat.