Jawa Tengah - Pandemi COVID-19 berdampak pada sektor industri Indonesia. Meski begitu UMKM binaan Pertamina ini tetap bertahan dan mampu tembus pasar ASEAN di tengah pandemi.
Foto Bisnis
Industri Batik Rumahan Ini Tembus Pasar ASEAN

Dua orang pekerja batik printing Putra Amalia Batik tengah menyelesaikan pembuatan seragam sekolah industri rumahan batik printing di Siwal, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (14/8/2020).
Diketahui, pandemi COVID-19 membuat UMKM binaan Pertamina ini beradaptasi untuk dapat bertahan di tengah pandemi.
Salah satu adaptasi yang dilakukan adalah dengan menerapkan protokol kesehatan. Para pekerja tampak mengenakan face shield atau pelindung wajah saat beraktivitas menyelesaikan pembuatan seragam batik.
Industri batik rumahan ini pun terus beroperasi meski di tengah pandemi. Seperti di saat musim kemarau seperti ini, UMKM binaan Pertamina ini mampu membuat sekitar 1000 meter setiap harinya.
Dua orang pekerja tampak mengenakan face shield atau pelindung wajah saat tengah menyelesaikan pembuatan seragam sekolah industri rumahan batik printing di Siwal, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Β Diketahui, batik printing yang diproduksi oleh para pekerja di sana dihargai mulai dari Rp 2 ribu hingga Rp 7 ribu per meternya.
Harga tersebut tergantung dengan banyaknya warna yang dipakai.
Para pekerja di industri batik rumahan tersebut mendapatkan gaji sebesar Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu setiap harinya.
Terkait penjualan, UMKM binaan Pertamina itu mengirim kain meteran ke seluruh Indonesia.
Selain itu, kain batik tersebut juga sudah tembus pasar ASEAN lho. Kain batik tersebut salah satunya dikirimkan hingga ke Thailand.