Pembuatan Ecoprint Kain Sutera-Kulit di Banyumas Bertahan Saat Pandemi

Foto Bisnis

Pembuatan Ecoprint Kain Sutera-Kulit di Banyumas Bertahan Saat Pandemi

Arbi Anugrah - detikFinance
Senin, 14 Sep 2020 21:15 WIB

Banyumas - Sughiarti berinovasi membuat kerajinan berbahan ecoprint. Usaha itu turut membantunya bertahan di tengah pandemi COVID-19.

Sughiarti berinovasi membuat kerajinan berbahan ecoprint. Usaha itu turut membantunya bertahan di tengah pandemi COVID-19 yang membuat usaha jahitnya terhenti.

Berkat kemampuan membuat kain ecoprint dari bahan bahan alam yang ramah lingkungan yang dipelajari secara online sejak 2018 itu Sughiarti berinovasi membuat berbagai kerajinan berbahan ecoprint dan menghentikan usaha jahitnya.

Sughiarti berinovasi membuat kerajinan berbahan ecoprint. Usaha itu turut membantunya bertahan di tengah pandemi COVID-19 yang membuat usaha jahitnya terhenti.

Sughiarti mengatakan jika usaha menjahitnya sudah dilakoni sejak lama. Namun disela-sela usaha menjahitnya, dirinya juga mempelajari cara membuat kain ecoprint secara online dari daun-daun disekitar rumahnya untuk digunakan sendiri.

Sughiarti berinovasi membuat kerajinan berbahan ecoprint. Usaha itu turut membantunya bertahan di tengah pandemi COVID-19 yang membuat usaha jahitnya terhenti.

Semua hasil usahanya terus dia kembangkan dengan berbagai teknik pembuatan ecoprint. Hasil pakaian yang dia gunakan sendiri tersebut ternyata dilirik oleh pelanggan yang tengah menjahit pakaian ditempatnya.

Sughiarti berinovasi membuat kerajinan berbahan ecoprint. Usaha itu turut membantunya bertahan di tengah pandemi COVID-19 yang membuat usaha jahitnya terhenti.

Sughiarti menjelaskan jika ecoprint yang saat ini dia kembangkan menggunakan kain sutera dan kulit. Meskipun demikian, semua kemampuannya mentransfer bahan- bahan alam tersebut dalam media kain sutera dan kulit tidak begitu saja dia lakukan, karena mahalnya kain sutera yang akan digunakan.

Sughiarti berinovasi membuat kerajinan berbahan ecoprint. Usaha itu turut membantunya bertahan di tengah pandemi COVID-19 yang membuat usaha jahitnya terhenti.

Sejak 2019, dirinya akhirnya memfokuskan untuk menjual hasil ecoprint buatannya tersebut. Hingga pandemi COVID-19 tiba dan dia fokuskan melepas usaha menjahitnya dengan menggabungkan kain ecoprint yang dibuatnya dengan desain pakaian, tas wanita, wadah id card, sepatu kulit hingga masker.

Sughiarti berinovasi membuat kerajinan berbahan ecoprint. Usaha itu turut membantunya bertahan di tengah pandemi COVID-19 yang membuat usaha jahitnya terhenti.

Pemasaran yang dilakukan melalui media sosial sudah mencapai Makassar, Palembang, Bandung dan Yogyakarta. Omzetnya pun melambung hingga Rp 15 juta perbulan.

Pembuatan Ecoprint Kain Sutera-Kulit di Banyumas Bertahan Saat Pandemi
Pembuatan Ecoprint Kain Sutera-Kulit di Banyumas Bertahan Saat Pandemi
Pembuatan Ecoprint Kain Sutera-Kulit di Banyumas Bertahan Saat Pandemi
Pembuatan Ecoprint Kain Sutera-Kulit di Banyumas Bertahan Saat Pandemi
Pembuatan Ecoprint Kain Sutera-Kulit di Banyumas Bertahan Saat Pandemi
Pembuatan Ecoprint Kain Sutera-Kulit di Banyumas Bertahan Saat Pandemi
Hide Ads