Kisah Perajin Bambu Bertahan Hidup di Tengah Pandemi

Foto Bisnis

Kisah Perajin Bambu Bertahan Hidup di Tengah Pandemi

Achmad Syauqi - detikFinance
Rabu, 16 Des 2020 11:00 WIB

Klaten - Tidak semua UMK ambruk dihantam pandemi COVID-19. Kerajinan bambu (Bamboo Art) Klaten di Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, ini tetap bisa bertahan.

Tidak semua UMK ambruk dihantam pandemi COVID-19. Kerajinan bambu (Bamboo Art) Klaten di Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, ini tetap bisa bertahan.
Tidak semua usaha kecil dan menengah (UKM) ambruk dihantam pandemi COVID. Nyatanya kerajinan bambu (Bamboo Art) Klaten di sentra kerajinan Bamboo Art Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper tetap bisa bertahan.
Tidak semua UMK ambruk dihantam pandemi COVID-19. Kerajinan bambu (Bamboo Art) Klaten di Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, ini tetap bisa bertahan.
"Kerajinan bambu ini tetap bertahan. Bahkan kadang kekurangan tenaga meskipun sedang ada COVID," jelas Trimanto, salah seorang perajin pada detikcom, Rabu (16/12/2020) siang.
Tidak semua UMK ambruk dihantam pandemi COVID-19. Kerajinan bambu (Bamboo Art) Klaten di Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, ini tetap bisa bertahan.
Dikatakan Trimanto, selama pandemi para perajin tertolong dengan maraknya wisata desa. Banyak desa menggunakan dana desa untuk membuat usaha atau taman desa.
Tidak semua UMK ambruk dihantam pandemi COVID-19. Kerajinan bambu (Bamboo Art) Klaten di Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, ini tetap bisa bertahan.
Mayoritas dari perajin yang jumlahnya sekitar 20 orang terang Trimanto, menggunakan pemasaran manual. Perajin belum terbiasa menggunakan online tapi sekadar memajang hasil di tepi jalan.
Tidak semua UMK ambruk dihantam pandemi COVID-19. Kerajinan bambu (Bamboo Art) Klaten di Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, ini tetap bisa bertahan.
Kerajinan bambu di desa ini dirintis sekitar tahun 1997 di awali dari mebel. Setelah era mebel meredup, perajin membuat Gasebo.
Tidak semua UMK ambruk dihantam pandemi COVID-19. Kerajinan bambu (Bamboo Art) Klaten di Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, ini tetap bisa bertahan.
Untuk bahan baku, perajin mengandalkan bahan baku pokok bambu apus dan petung. Bahan baku relatif tidak ada kendala.
Kisah Perajin Bambu Bertahan Hidup di Tengah Pandemi
Kisah Perajin Bambu Bertahan Hidup di Tengah Pandemi
Kisah Perajin Bambu Bertahan Hidup di Tengah Pandemi
Kisah Perajin Bambu Bertahan Hidup di Tengah Pandemi
Kisah Perajin Bambu Bertahan Hidup di Tengah Pandemi
Kisah Perajin Bambu Bertahan Hidup di Tengah Pandemi
Hide Ads