Embaloh Hilir - Makanan khas masyarakat Kapuas Hulu adalah Kerupuk Basah. Desa Embaloh Hilir dipesisir sungai Kapuas menjadi salah satu produsen terkenal akan cita rasa aslinya
Foto Bisnis
Dari Dapur Sederhana Ini Kerupuk Basah Tercipta

Makanan yang berbentuk menyerupai pempek lenjer ini terbuat dari olahan atau gilingan ikan Toman atau Belida.
Kabupaten yang berjuluk 'Uncak Kapuas' ini memang merupakan salah satu penghasil ikan air tawar terbesar di Kalimantan Barat.
Salah satu nasabah BRI KUR Mikro yang mengambil kredit hingga Rp 50 juta untuk usaha Kerupuk Basah, kini bisa meraup Omzet RP 15-20 juta perbulan. Sangat menjanjikan bukan.
Proses pembuatannya pun terbilang susah-susah gampang. Bumbunya pun terbilang sangat sederhana, yakni tepung kanji (tepung sagu batang), bawang putih, bawang merah, merica bubuk, penyedap rasa (garam dan/atau micin).
Begilah proses pembuatannya. Campur ikan dan air dalam wadah bersih, aduk hingga rata sampai air terserap daging ikan, masukkan bumbu yang sudah dihaluskan, lalu tambahkan tepung yang sudah disiapkan sedikit demi sedikit sambil diselingi dengan tepung sagu batang.
Agar rasa ikannya lebih terasa, komposisinya perlu diatur lebih banyak Ikan gilingnya ketimbang sagu atau tepung terigunya.
Meski namanya kerupuk, sekilas penganan ini terlihat seperti pempek khas Palembang. Yang membedakan adalah kerupuk basah atau dalam bahasa setempat disebut 'temet' ini dibentuk lonjong memanjang seperti (Pempek Lenjer) dengan panjang berkisar 15 hingga 25 cm dengan diameter sekitar 2-3 cm.
Produsen kerupuk basah terbanyak, yakni dari daerah pesisir sungai Kapuas, seperti Kecamatan Jongkong, Selimbau, Semitau, Lanjak (Batang Lupar), Embaloh Hilir, Bunut Hilir, Hulu Gurung, Mentebah, Bunut Hulu, dan Badau.
Mengunjungi kota Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat tak lengkap bila tak mencicipi kerupuk basah, kuliner khas setempat.
Β Pasalnya, makanan berbahan dasar ikan ini sangat mudah ditemui di setiap sudut kota Putussibau.
Sedangkan untuk harga yang ditawarkan pun terbilang cukup terjangkau. Untuk satu batang atau seporsi kerupuk basah berada diangka Rp 10.000-Rp 15.000 tergantung rasa dan ukuran.
Meski berasal dari wilayah Kapuas Hulu, penganan ini juga bisa ditemui di sejumlah kabupaten lain seperti Sintang, Sekadau, Sanggau, termasuk Kota Pontianak yang posisinya persis berada di sepanjang aliran Sungai Kapuas.
Untuk menikmatinya, biasanya kerupuk basah selalu disandingkan dengan dua jenis sambal cabe sesuai selera masing-masing. Penyajiannya juga ada yang digoreng ataupun cukup dengan di kukus saja.