Badau - Perajin Sugu Tinggi khas Dayak Iban asal Badau, Kalimantan Barat, diminati banyak warga Malaysia dan Brunei. Hal ini jadi pasar yang potensial bagi para perajin
Foto Bisnis
Sugu Tinggi Khas Dayak Iban Laris Manis di Pasar Malaysia

Ade Sanjaya, dulunya memulai usaha kerajinan Sugu Tinggi itu dengan bermodalkan uang Rp 150 ribu dari sisa tabungannya. Kini ia pun patut berbangga diri lantaran kerajinannya itu bisa diserap pasar Malaysia dan Brunei.
Tujuh tahun berlalu tak terasa lama baginya, ia yang terus berusaha ditengah keterbatasannya itu, bercita-cita melebarkan sayap bisnisnya dengan meminjam KUR dari Bank BRI sebesar Rp 15 Juta untuk membeli bahan baku pembuatan sugu tinggi, seperti alumunium, timah, dan sebagainya.
Di tengah pandemi COVID-19, Ade yang juga penyintas disabilitas itu terus berusaha membuat Sugu Tinggi di masa pandemi untuk pasar domestik. Karena Pintu PLBN Badau tak dibuka akibat virus Corona, maka produknya pun tak bisa keluar.
Dari hasil penjualannya selama ini, Ade bisa mengantongi untung hingga 200 Ringgit per/sekali pemesanan atau sekitar Rp 800 ribu.
Ade pun sudah berencana merekrut pegawai untuk membantu membuat kerajinan Sugu Tinggi dengan kualitas yang lebih baik lagi. Sayangnya keahlian dan kegigihan Ade itu tak menular dan turun kepada anak-anaknya.
Maka cukup sulit bila harus memaksakan sang anak yang kini berusia remaja itu untuk bisa mengikuti jejak sukses bapaknya.
Meski tak mudah, Ade dengan tekun mempelajari pembuatan sugu tinggi. Lambat laun ia semakin cakap membuat sugu tinggi dengan kualitas bagus dan pasar mancanegara pun meliriknya.
Kini buah sukses dari usaha dan kegigihannya itu, Ade Sanjaya pun sudah hampir memiliki rumah sendiri di seberang kantor Pasar Inpres Badau yang tak jauh dari tempat usahanya kini.
Di tengah keterbatasan akibat kehilangan satu kakinya, Ade tetap tegar dan terus berusaha agar bisa bangkit dan meraih mimpi memiliki kos-kosan untuk di hari tua.
Untuk memasarkan sugu tinggi, Ade dan pengrajin sugu tinggi lainnya tidak perlu berkeliling ke toko-toko. Sebab, ada pengepul dari Malaysia yang siap menampung produk kerajinan tersebut. Satu set sugu tinggi lengkap dengan hiasannya dibeli pengepul (tokei) seharga 20 ringgit.