Tangerang - Sutriani Kamal (52) bersama sang suami menyulap atap rumahnya menjadi perkebunan hidropnik. Kebun itu pun kerap jadi tempat belajar warga mengenal hidroponik.
Foto Bisnis
Pasang Surut Bisnis Budi Daya Hidroponik di Masa Pandemi

Sutriani Kamal (52) dan sang suami mulai menekuni budi daya hidroponik pada tahun 2019 lalu. Â
Ia menyulap atap rumahnya menjadi perkebunan hidroponik yang mampu menghasilkan pundi uang setiap bulannya. Hal itu diungkapkannya di Tangerang, Selasa (16/2/2021).
Diakui Sutriani, dengan ketelatenannya berbudidaya sayuran hidroponik, Ia sukses memanen untung sekitar Rp 5 juta setiap bulannya saat sebelum terjadinya pandemi. Â
Sejauh ini hasil panen baru dipasarkan disekitaran lingkungan dan para UMKM di Kecamatan Ciledug. Â
Pembeli dapat memanen atau memilih sendiri sayuran yang diinginkan, dengan harga yang terjangkau Rp 5 ribu per ikatnya. Sutriani juga mencoba berinovasi dalam pengolahan sayuran hidroponik menjadi jus kemasan yang menyehatkan. Mencampurkan nanas dan madu. Sutriani, juga sukses berjualan jus pokcoy tanpa rasa atau aroma sayuran.
Dalam sehari Sutriani bisa memproduksi dan menjual 20 hingga 50 botol jus buatannya. Selain untuk melayani konsumen, perkebunan hidroponik milik Rudi dan Sutriani, juga menjadi tempat belajar warga umum yang mau bercocok tanam dengan sistem hidroponik.
Meski memberikan keuntungan yang menjanjikan, bisnis budi daya hidroponik yang ditekuni Sutriani bersama sang suami juga tak lepas dari hantaman pandemi virus Corona. Sutriani mengatakan di masa pandemi seperti saat ini omsetnya bisa anjlok hingga lebih dari 70%.