Menakar Perkembangan Fintech di Pesantren

Foto Bisnis

Menakar Perkembangan Fintech di Pesantren

dok. NU - detikFinance
Rabu, 31 Mar 2021 21:44 WIB

Jakarta - Pondok Pesantren miliki potensi yang besar dalam mengembangkan financial technology di lingkungannya mengingat jumlah pesantren di Indonesia yang sangat banyak.

Pondok Pesantren memiliki potensi yang besar dalam memgembangkan financial technology di lingkungannya mengingat jumlah pesantren di Indonesia yang berjumlah puluhan ribu dan santri yang mencapai jutaan. Hal itu mengemukan pada diskusi yang bertajuk

Hal itu mengemukan pada diskusi yang bertajuk "Prospek Fincial Technology untuk Pesantren" di Jakarta, Rabu (31/3/2021) yang diselenggarakan TVNU dengan tiga pembicara, mereka ialah Koordinator Sub. Dir. Perekonomian I Keminfo, Eko Slamet Riyanto; Sekretaris LTN PBNU, Savic Ali; dan Wakil Ketua RMI PBNU, Hatim Ghazali. Foto: dok. NU

Pondok Pesantren memiliki potensi yang besar dalam memgembangkan financial technology di lingkungannya mengingat jumlah pesantren di Indonesia yang berjumlah puluhan ribu dan santri yang mencapai jutaan. Hal itu mengemukan pada diskusi yang bertajuk

Fintech bukan hal baru, apalagi di era teknologi yang semakin maju. Untuk itu, puluhan ribu jumlah pesantren dan jutaan santrinya perlu mengembangkan fintech di lingkungannya. Pesantren kini semakin melek terhadap teknologi informasi. Ia pun menyatakan bahwa pemerintah mendukung kemajuan fintech di pesantren. Foto: dok. NU

Pondok Pesantren memiliki potensi yang besar dalam memgembangkan financial technology di lingkungannya mengingat jumlah pesantren di Indonesia yang berjumlah puluhan ribu dan santri yang mencapai jutaan. Hal itu mengemukan pada diskusi yang bertajuk

Perkembangan fintech di Indonesia, khususnya lingkungan NU termasuk di dalamnya ada pesantren sangat membaik. Meskipun ia menyadari jika dibandingkan dengan negara maju seperti China, Indonesia masih tertinggal jauh. Di berbagai tempat di China, banyak penduduknya yang dalam bertransaksi tidak memakai uang cash, melainkan menggunakan barcode. Foto: dok. NU

Menakar Perkembangan Fintech di Pesantren
Menakar Perkembangan Fintech di Pesantren
Menakar Perkembangan Fintech di Pesantren
Hide Ads