Los Angeles - Sebuah rumah mewah yang mendapat julukan 'The One' di Los Angeles terancam dijual setelah pemiliknya gagal membayar utang sebesar US$ 100 juta.
Foto Bisnis
Potret 'Istana' Rp 7 T yang Mau Dijual Gara-gara Masalah Utang
Pengembang proyek, Nile Niami menyebut dalam postingan Instagramnya, rumah itu dipromosikan sebagai properti perkotaan terbesar dan termahal di dunia.
Pengembang proyek memperkirakan, harga mega mansion itu dipasarkan di angka US$ 500 juta atau setara dengan Rp 7 triliun.
Pengembang proyek, Nile Niami meminjam US$ 82,5 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun dari Hankey Capital pada tahun 2018 untuk melanjutkan pembangunan rumah. Namun pada bulan Maret tahun ini, Hankey memberikan pemberitahuan default untuk mengirimkan properti tersebut ke penjualan penyitaan.
Pengembang proyek, Nile Niami memiliki waktu 90 hari untuk membayar atau menegosiasikan kembali utangnya, yang telah tumbuh menjadi lebih dari US$ 110 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun, menurut dokumen pengadilan.
Beberapa fasilitas mewah di atas tanah seluas 105.000 kaki persegi ini terdiri dari 7 kolam renang, garasi 50 mobil, gudang anggur 10.000 botol, 20 kamar tidur, termasuk delapan kamar tidur untuk staf dan wisma tiga kamar tidur, sekitar 6 lift, perpustakaan, dan ruang cerutu.
Rumah tersebut juga dipromosikan memiliki arena bowling empat jalur, bioskop dengan 50 kursi, lapangan golf, pusat kesehatan dan gym, salon kecantikan, bar jus, dan lapangan tenis.
Akan tetapi, penjualan tersebut mengalami penundaan dan komplikasi setelah pengadilan memerintahkan untuk membayar hutang terlebih dahulu.
Tanpa pembayaran yang dilakukan pada bulan Juli, rumah itu ditempatkan di kurator yang diperintahkan pengadilan, sebuah alternatif penyitaan untuk transaksi real estat yang rumit.
Penerima, Theodore Lanes of Lanes Management Services, ditugaskan untuk menghitung hutang terhadap properti, menyiapkan kemudian menjual properti dan, idealnya, membayar kembali pemberi pinjaman dan kreditur dengan hasilnya.
Menurut laporan Lanes, rumah itu juga memiliki lebih dari US$ 2 juta atau sekitar Rp 28 miliar pajak dan faktur yang belum dibayar kepada vendor untuk beton, AC, dan perancah.

Rumah mewah itu pun terancam dijual setelah pemiliknya gagal membayar utang sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun (kurs dolar Rp 14.251).