Usaha Kerupuk di Grobogan Ini Bertahan 93 Tahun Lho

ADVERTISEMENT

Foto Bisnis

Usaha Kerupuk di Grobogan Ini Bertahan 93 Tahun Lho

Andhika Prasetia - detikFinance
Kamis, 21 Okt 2021 08:53 WIB

Grobogan - Aneka panganan telah berkembang seiring zaman. Namun pesona olahan kerupuk yang dijalani keluarga Susilowati di Grobogan, Jateng, belumlah pudar.

Aneka panganan telah berkembang seiring zaman. Namun pesona olahan kerupuk yang dijalani keluarga Susilowati di Grobogan, Jateng belumlah pudar.
Usaha kerupuk pati masih bertahan di Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Keluarga Susilowati memulai usaha kerupuk sejak tahun 1928 atau 93 tahun lamanya.
Aneka panganan telah berkembang seiring zaman. Namun pesona olahan kerupuk yang dijalani keluarga Susilowati di Grobogan, Jateng belumlah pudar.
Kini, usaha kerupuk sudah berjalan selama 3 generasi.
Aneka panganan telah berkembang seiring zaman. Namun pesona olahan kerupuk yang dijalani keluarga Susilowati di Grobogan, Jateng belumlah pudar.
Susilowati dan keluarga bertahan hidup dari industri panganan renyah ini.
Aneka panganan telah berkembang seiring zaman. Namun pesona olahan kerupuk yang dijalani keluarga Susilowati di Grobogan, Jateng belumlah pudar.
Kerupuk ini terbuat dari tepung terigu dan tepung kanji.
Aneka panganan telah berkembang seiring zaman. Namun pesona olahan kerupuk yang dijalani keluarga Susilowati di Grobogan, Jateng belumlah pudar.
Adonan tepung kemudian dipotong dengan mesin.
Aneka panganan telah berkembang seiring zaman. Namun pesona olahan kerupuk yang dijalani keluarga Susilowati di Grobogan, Jateng belumlah pudar.
Setelahnya, adonan dibentuk menggunakan tangan.
Aneka panganan telah berkembang seiring zaman. Namun pesona olahan kerupuk yang dijalani keluarga Susilowati di Grobogan, Jateng belumlah pudar.
Pengeringan di bawah sinar matahari dilakukan setelahnya.
Aneka panganan telah berkembang seiring zaman. Namun pesona olahan kerupuk yang dijalani keluarga Susilowati di Grobogan, Jateng belumlah pudar.
Usai kering, kerupuk diangkat dan dibakar di atas perapian. Kerupuk mentah ini kemudian dikemas.
Aneka panganan telah berkembang seiring zaman. Namun pesona olahan kerupuk yang dijalani keluarga Susilowati di Grobogan, Jateng belumlah pudar.
Keuntungan yang diperoleh dari usaha ini berkisar Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu per hari.
Aneka panganan telah berkembang seiring zaman. Namun pesona olahan kerupuk yang dijalani keluarga Susilowati di Grobogan, Jateng belumlah pudar.
Susilowati menjalankan usaha ini dengan meminjam modal dari Bank BRI.
Aneka panganan telah berkembang seiring zaman. Namun pesona olahan kerupuk yang dijalani keluarga Susilowati di Grobogan, Jateng belumlah pudar.
detikcom bersama BRI mengadakan program Sinergi Ultra Mikro di Bandar Lampung dan Semarang untuk memantau upaya peningkatan inklusi finansial masyarakat melalui sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM dalam Holding Ultra Mikro. Holding Ultra Mikro berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan untuk peningkatan UMKM di Tanah Air. Untuk informasi lebih lengkap, ikuti beritanya di https://sinergiultramikro.detik.com.
Usaha Kerupuk di Grobogan Ini Bertahan 93 Tahun Lho
Usaha Kerupuk di Grobogan Ini Bertahan 93 Tahun Lho
Usaha Kerupuk di Grobogan Ini Bertahan 93 Tahun Lho
Usaha Kerupuk di Grobogan Ini Bertahan 93 Tahun Lho
Usaha Kerupuk di Grobogan Ini Bertahan 93 Tahun Lho
Usaha Kerupuk di Grobogan Ini Bertahan 93 Tahun Lho
Usaha Kerupuk di Grobogan Ini Bertahan 93 Tahun Lho
Usaha Kerupuk di Grobogan Ini Bertahan 93 Tahun Lho
Usaha Kerupuk di Grobogan Ini Bertahan 93 Tahun Lho
Usaha Kerupuk di Grobogan Ini Bertahan 93 Tahun Lho
Usaha Kerupuk di Grobogan Ini Bertahan 93 Tahun Lho

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT