Jakarta - Ribuan Buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan berbagai federasi lainnya bakal melakukan unjuk rasa atas kebijakan upah minimum 2022.
Foto Bisnis
Kesal UMP 2022 Cuma Naik Secuil, Buruh Mau Geruduk Lokasi Ini

Presiden KSPI Said Iqbal dalam konferensi pers virtual, Jumat (19/11/2021) mengetakan, akan ada aksi besar-besaran pada tanggal 28, 29 dan 30 November ini di Istana Negara, Kantor Menteri Ketenagakerjaan dan DPR RI.
Istana Negara akan menjadi sasaran utama aksi buruh dalam menyuarakan tuntutannya.
Jika Istana Negara menjadi sasarannya, bakal ada puluhan ribu buruh gabungan dari 60 federasi serikat yang akan menyemut.
Kemudian kantor Menteri Ketenagakerjaan juga menjadi sasaran geruduk para buruh.
Tentu saja, DPR RI akan menjadi agenda utama buruh untuk menyuarakan tuntutannya.
Sebagai informasi, ada dua tuntutan yang diminta buruh yakni meminta upah minimum provinsi (UMP) atau upah minimum kabupaten (UMK) 2022 naik sebesar 7-10%. Kalau diadakan nilai runding, pihak buruh menawarkan angka yang lebih rendah.
Tuntutan kedua adalah meminta hakim Mahkamah Konstitusi (MK) untuk membatalkan UU Cipta Kerja setidaknya yang dicabut klaster Ketenagakerjaan.
Di situ buruh akan melihat reaksi pemerintah apakah tuntutan mereka didengar dan dikabulkan atau tidak. Jika dianggap hanya angin lalu, pihaknya bakal melanjutkan dengan aksi mogok nasional pada 6-8 Desember 2021 yang akan diikuti 2 juta buruh di seluruh Indonesia.
Lokasi aksi mogok nasional adalah di sebagian kantor gubernur, bupati/wali kota daerah masing-masing dan lingkungan pabrik dengan tidak melakukan produksi mulai jam 08.00-18.00 waktu setempat.
Selain para buruh konfederasi, mogok nasional disebut akan melibatkan kaum petani yang terlibat dalam Serikat Petani Indonesia, pekerja nelayan yang tergabung dalam Serikat Nelayan Indonesia, guru/tenaga honorer, hingga pekerja transportasi baik di darat dan laut.