Bangka Belitung - Tak hanya kaya akan budaya, Indonesia juga kaya akan harta karun, yaitu sumber daya alam berupa logam tanah jarang.
Foto Bisnis
Bangga Banget! Indonesia Punya Harta Karun yang Jadi Rebutan Dunia

Sudah sejak lama, Indonesia dikenal memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah. Salah satunya adalah timah yang tersebar di beberapa wilayah.
Pada timah sendiri terkandung mineral ikutan yang terkenal dengan rare earth element atau logam tanah jarang. Nah rare earth ini yang jadi rebutan dunia.
Logam tanah jarang disebut-sebut sebagai harta karun lantaran memiliki nilai investasi yang besar.
Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Tbk, Agung Pratama menyampaikan logam tanah jarang terdapat dalam timah, namun harus melalui proses yang panjang dan teknologi yang mumpuni untuk menghasilkan logam tanah jarang.
Saat ini, PT Timah Tbk terus mengembangkan berbagai kajian terkait tanah jarang, anggota BUMN Holding Industri Pertambangan MIND tetap fokus melakukan eksplorasi untuk meningkatkan cadangan timah yang nantinya akan menjadi bahan baku logam tanah jarang.
Dilansir dari CNBC Indonesia, berdasarkan buku 'Potensi Logam Tanah Jarang di Indonesia' Badan Geologi Kementerian ESDM pada 2019, logam tanah jarang (LTJ) ini merupakan salah satu dari mineral strategis dan termasuk 'critical mineral' yang terdiri dari 17 unsur.
Unsur tersebut antara lain scandium (Sc), lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), lutetium (Lu) dan yttrium (Y).
Meski demikian, unsur tersebut sangat sulit untuk ditambang karena konsentrasinya yang cukup tinggi untuk ditambang secara ekonomis. Mineral yang mengandung LTJ utama adalah bastnaesit, monasit, xenotim, zirkon, dan apatit. Mineral tersebut merupakan mineral ikutan dari mineral utama seperti timah, emas, bauksit, laterit nikel, hingga batu bara.
Adapun, manfaat dari harta karun yang dicari ini sangat banyak, bahkan Agung mengatakan bisa menghasilkan belasan unsur. Salah satunya untuk industri baterai, nuklir, dari induknya yaitu monazite lalu beberapa unsur atau produk turunannya bisa digunakan untuk berbagai keperluan.
Agung mengatakan hingga saat ini belum ada data pasti terkait potensi sumber daya mineral ikutan, pasalnya ini merupakan mineral ikutan dari tambang timah.