Brasil - Kawasan Maceio di Brasil dahulu ramai aktivitas warga. Kini kawasan itu bak kota hantu karena ditinggalkan warganya imbas tambang mineral.
Foto Bisnis
Potret Maceio di Brasil, Jadi 'Kota Hantu' Karena Tambang Mineral
Penampakan rumah-rumah terbengkalai yang ditinggalkan penghuninya di kawasan Maceio, negara bagian Alagoas, Brasil, Minggu (21/3/2022).

Melansir AP, kawasan Maceio yang dahulu ramai oleh suara mobil, perdagangan, dan anak-anak bermain. Sekarang menjadi sunyi ketika penduduk dievakuasi secara massal karena ancaman penurunan tanah akibat terdampak tambang.
Bagian bawah rumah-rumah di kawasan tersebut dipenuhi dengan rongga yang diketahui merupakan warisan penambangan garam batu selama empat dekade di 5 titik yang tersebar di kota itu. Akibatnya, tanah di mengendap dan struktur di atasnya mulai ambles.
Kekhawatiran tanah ambles membuat sejumlah warga memilih untuk pergi dari kawasan tersebut. Meski begitu, tak sedikit warga yang memilih bertahan dan tak meninggalkan rumahnya meski dibayangi ancaman tanah ambles. Β
Sementara itu, melansir AP, Braskem merupakan perusahaan yang melakukan aktivitas pertambangan di kota Maceio.
Dampak tambang di kawasan Maceio menyebabkan sebanyak 55 ribu warga pergi dari kawasan tersebut. Tak hanya meninggalkan rumah, puluhan ribu warga juga meninggalkan pekerjaan mereka. Menurut sebuah studi The Federal University of Alagoas yang diterbitkan pada tahun lalu, sebanyak 4.500 usaha kecil dan menengah yang menjadi tumpuan hidup 30 ribu orang ditutup.
Meski perusahaan tidak menggusur secara paksa, tak sedikit warga di sana yang menilai bahwa mereka telah 'terusir' dari tempat tinggal mereka imbas dampak tambang di wilayah tersebut. Jaksa dan pembela umum mencapai kesepakatan dengan perusahaan untuk memberikan kompensasi kepada warga yang terdampak sehingga mereka dapat pergi dan memulai kehidupan baru di tempat lain.
Dalam laporan perusahaan Braskem yang dilansir AP, perusahaan tersebut sudah mencairkan sekitar 40% dari lebih dari 5 miliar reais (sekitar 1 miliar dolar). Uang itu disisihkan untuk relokasi, kompensasi individu termasuk penduduk dan karyawan lokal, serta transfer fasilitas seperti sekolah dan rumah sakit.
Bagi sejumlah warga kompensasi yang diberikan tidak cukup untuk memulai hidup baru. Akibatnya, tak sedikit warga yang harus menjual barang-barang mereka, termasuk genteng rumah, demi mengumpulkan uang tambahan untuk pindah dari kawasan tersebut.
Kondisi yang terjadi di kawasan Maceio ini pun menarik perhatian sejumlah pihak. Capretz, seorang profersor di universitas arsitektur dan sekolah urbanisme mengatakan tragedi ini terjadi bukan hanya mengenai fenomena geologi, tetapi juga berdampak pada aspek kehidupan lain seperti menyebabkan depresi dan tekanan psikologi lainnya bagi warga di kawasan itu. Menurut Carpretz permasalahan itu tak dipertimbangkan oleh Braskem.