Krisis Ekonomi yang Miris di Sri Lanka

Foto Bisnis

Krisis Ekonomi yang Miris di Sri Lanka

REUTERS/Dinuka Liyanawatte - detikFinance
Rabu, 13 Apr 2022 08:00 WIB

Sri Lanka - Krisis ekonomi menggempur Sri Lanka. Bahkan menjadi yang terparah sejak merdeka dari Inggris pada tahun 1948.

A man sits on a domestic gas cylinder as he waits in line to buy gas on a main road, amid the country's economic crisis in Colombo, Sri Lanka, April 12, 2022. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Antrean puluhan pengemudi kendaraan roda tiga di Sri Lanka tampak mengular panjang, Selasa (12/4/2022).

A man sits on a domestic gas cylinder as he waits in line to buy gas on a main road, amid the country's economic crisis in Colombo, Sri Lanka, April 12, 2022. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Harga pangan global telah mengalami lonjakan dipicu pandemi COVID-19 hingga masalah iklim. Kondisi ini diperparah oleh perang Rusia dan Ukraina yang memicu lonjakan bahan bakar. Kombinasi masalah tersebut dapat menghasilkan ketidakstabilan politik. Sebab, orang-orang sudah frustrasi dengan para pemimpin pemerintah yang terdesak oleh kenaikan harga.

A man sits on a domestic gas cylinder as he waits in line to buy gas on a main road, amid the country's economic crisis in Colombo, Sri Lanka, April 12, 2022. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Negara ini mengalami kekurangan pangan, lonjakan harga-harga, dan pemadaman listrik.

A man sits on a domestic gas cylinder as he waits in line to buy gas on a main road, amid the country's economic crisis in Colombo, Sri Lanka, April 12, 2022. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Dikutip dari BBC, Selasa (12/4/2022), permasalahan di Sri Lanka terjadi karena cadangan mata uang asingnya hampir habis. Hal itu berarti, negara ini tidak mampu membayar impor makanan pokok dan bahan bakar yang berdampak pada kelangkaan dan harga yang tinggi.

A man sits on a domestic gas cylinder as he waits in line to buy gas on a main road, amid the country's economic crisis in Colombo, Sri Lanka, April 12, 2022. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Ada banyak faktor, namun satu yang utama adalah bahwa pada akhir 30 tahun perang saudara pada 2009, Sri Lanka memilih untuk lebih fokus pada pasar domestik daripada mengekspor ke luar negeri. Jadi pendapatan dari ekspor rendah, sementara tagihan impor terus bertambah.

A man sits on a domestic gas cylinder as he waits in line to buy gas on a main road, amid the country's economic crisis in Colombo, Sri Lanka, April 12, 2022. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Pemerintah juga mengumpulkan utang dalam jumlah besar untuk mendanai apa yang proyek infrastruktur yang tidak perlu. 

A man sits on a domestic gas cylinder as he waits in line to buy gas on a main road, amid the country's economic crisis in Colombo, Sri Lanka, April 12, 2022. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Pada akhir 2019, Sri Lanka memiliki cadangan mata uang asing sebesar US$ 7,6 miliar, namun pada Maret 2020 hanya menjadi US$ 2,3 miliar.

A man sits on a domestic gas cylinder as he waits in line to buy gas on a main road, amid the country's economic crisis in Colombo, Sri Lanka, April 12, 2022. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Kekurangan mata uang Sri Lanka menjadi masalah yang sangat besar pada awal 2021. Pemerintah mencoba menghentikan arus keluar mata uang asing dengan melarang semua impor pupuk kimia, dan meminta petani menggunakan pupuk organik. Hal ini menyebabkan kegagalan panen yang meluas.  

Krisis Ekonomi yang Miris di Sri Lanka
Krisis Ekonomi yang Miris di Sri Lanka
Krisis Ekonomi yang Miris di Sri Lanka
Krisis Ekonomi yang Miris di Sri Lanka
Krisis Ekonomi yang Miris di Sri Lanka
Krisis Ekonomi yang Miris di Sri Lanka
Krisis Ekonomi yang Miris di Sri Lanka
Krisis Ekonomi yang Miris di Sri Lanka
Hide Ads